Scroll Untuk Membaca Artikel

Kapolres : Tingkatkan Kerjasama dengan Semua Elemen Masyarakat dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme

×

Kapolres : Tingkatkan Kerjasama dengan Semua Elemen Masyarakat dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme

Sebarkan artikel ini
Fotor 152797395235246

MALANG, Limadetik.com –  Kapolres Malang AKBP Yase Setiawan Ujung S.H.,S.I.K.,M.Si melaksanakan kegiatan “Silaturrahmi Kapolres bersama Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat beragama), DMI, DAI KAMTIBMAS dan Tokoh KIBTAS Agama dalam rangka antisipasi Radikalisme dan Terorisme, Sabtu (2/6/2018) di Gedung Sanika Satyawada Mapolres Malang.

Turut hadir dalam Diskusi Silaturahmi Kapolres Malang selain AKBP Yade Setiawan Ujung S.H.,S.I.K.,M.Si, diantaranya Bupati Malang Dr.H. Rendra Kresna, Dandim 0818 l /Malang-Batu Letkol Inf Ferry Muzawad , M.Si, Kajari Kab Malang, Ketua PN Kab Malang, Ketua MUI Kab Malang, Para Kyai,Dai Kamtibmas Alim Ulama,Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Wakapolres Malang, Para Kabag ,Kasat,Kasi dan PJU Polres Malang, dan Para Kapolsek jajaran Polres Malang serta 250 peserta.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Dalam sambutannya, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung S.H.,S.I.K.,M.Si menyampaikan Selamat datang para undangan semua dan kami ucapkan selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 2018. Antisipasi Pilgub 2018 27 Juni 2018 dan Ops Mantab Praja sudah berjalan mulai tgl 5 Januari 2018 dan diharapkan berjalan lancar dan kondusif.

Lanjut Kapolres, Saat ini diperlukan kerjasama dan seluruh element masyarakat dan diharapkan tingkat kehadiran masyarakat ke TPS 70%. Provinsi Jatim dan Kab Malang pada umumnya dalam keadaan relatif berjalan aman dan tidak ada kejadian konflik sosial dan tawuran antar kampung seperti di wilayah lain.

“Namun kejadian bom bunuh diri di 3 Gereja Surabaya dan Polrestabes Surabaya dan 1 di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo telah dilakukan olah TKP dan dilakukan penangkapan terhadap 31 anggota jaringan dan 5 orang di Singosari dan Karangploso Kab Malang,” sebut AKBP Yade.

Menurut AKBP Yade, kejadian yang telah terjadi, fenomena bahwa pelakunya adalah satu keluarga An.Urip Oeripto dan Istri beserta 4 anakknya, demikian juga kejadian di Polrestabes dan Rusunawa tersebut dimana merupakan kejadian luar biasa di Indonesia karena pelaku membawa identitas pribadi seperti KTP dan KK.

“Dan kejadian di Surabaya itu merupakan penggambaran gunung es bahwa 7/8 yang masih tidak kelihatan dan ini nyata, bersumber pada akar Radikalisme idiologi dan intoleransi beragama,” ujar AKBP Yade.

Kapolres juga mengatakan bahwa Faham mereka adalah Takfiri yaitu selalu mengkafirkan pihak/kelompok lain, sehingga mereka selalu memusuhi aparat Kepolisaian karena yang selalu menangkap mereka dan mereka (teroris) melakukan cuci otak dengan ajaran-ajaran Radikal dengan cara pengajian-pengajian ekslusif, berpindah-pindah dan tersembunyi.

AKBP Yade Setiawan Ujung berharap, semua element masyarakat saling kolaborasi bersama dengan cara Pertama, lakukan mapping keberadaan kelompok /jaringan tersebut dengan pendekatan lunak, Kedua, Mohon kepada Bupati untuk bentengi di dunia pendidikan dan Kemenag sejak usia dini/PAUD, Ketiga, Waspadai penggunaan Medsos, Keempat, Berdasarkan Perbup, kita harapkan ada pemasangan CCTV di tempat-tempat kegiatan masyarakat, Kelima, Perkuat peran FKUB ditingkat Kabupaten sampai ke desa dan Keenam, Perkuat deteksi dini dengan cara laporkan secepatnya apabila ada kegiatan masyarakt yang mencurigakan terutama tentang ajaran radikalisme.

“Seperti Kegiatan di Gereja-gereja yang dilakukan oleh TNI, POLRI, BANSER dan LINMAS merupakan contoh Konkret Desa Toleransi di Wirotaman Ampelgading” kata AKBP Yade.

Sementara itu ditempat yang sama, dalam sambutannya, Dandim 0818 Wil Malang-Batu dimana Rasa aman terkadang kita salah persepsi tentang keamanan dimana ada Polri pasti aman untuk menjaga Kamtibmas dan ciptakan rasa aman, namun ada pihak atau kelompok yang tidak merasa aman yaitu para pelaku kejahatan.

Lebih lanjut Dandim mengatakan bahawa sejak Zaman kerajaan sudah ada budaya menjaga keamanan dengan cara patroli untuk ciptakan wilayah kerajaan tersebut aman.

“Budaya kita yang selama ini sudah bagus seperti ronda keliling kampung, ini terus kita optimalkan untuk cegah kejahatan terkait masuknya ajaran radikalisme,” tutur Dandim.

Rasa aman diciptakan bersama-sama termasuk kehadiran TNI membantu Polri dalam menjaga keamanan serta antisipasi pelaku teror. Dimana Rasa aman harus didasari Pondasi yang kuat yaitu melalui PENDIDIKAN dan ilmu agama serta Pemahaman harus benar. Faham/ajaran radikalisme yang secara terus menerus disampaikan kepada seseorang adalah akar permasalahan terorisme.

Selain itu, masih kata Dandim Malang, mari Berupaya Meminimalisir kesenjangan sosuial dalam masyarakat yang berpengaruh pada pemikirian seseorang dan kelompok.

“Mari kita bersinergi dan berkomunikasi secara intens dalam Menjaga persatuan dan kesatuan, Mari kita dengungkan secara terus menerus nilai Perdamaian dan Hidup Kehidupan,” kata Letkol Ferry.

Bupati Malang dalam acara tersebut menyamoaikan, akan menindak lanjuti program Kapolres Malang pasang CCTV di instansi pemerintah pengusaha dan tempat-tempat strategis lainnya dan menurunkan kemiskinan serta Meningkatkan destinasi wisata di Kabupaten Malang dari 6 juta dan akan terus ditingkatkan dimana semua itu memerlukan keamanan yang mantap dan sinergitas akan terus kita tingkatkan bersama. (M-B/LD)

× How can I help you?