Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Ansor Cabang Sidoarjo Gelar Hari Santri dengan Cara Online

×

Ansor Cabang Sidoarjo Gelar Hari Santri dengan Cara Online

Sebarkan artikel ini
IMG 20201031 WA0059 e1604154252924

SIDOARJO, Limadetik.com – Santri merupakan salah satu ujung tombak perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Apalagi dengan adanya resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh PBNU tanggal 22 Oktober 1945. Peristiwa ini sangat penting dan merupakan rangkaian sejarah perjuangan Bangsa Indonesia melawan kolonialisme.

Dikatakan penting, karena 71 tahun silam, PBNU yang mengundang konsul-konsul NU di seluruh Jawa dan Madura yang hadir pada tanggal 21 Oktober 1945 di kantor PB ANO (Ansor Nahdlatul Oelama) di Jl. Bubutan VI/2 Surabaya, berdasar amanat berupa pokok-pokok kaidah tentang kewajiban umat Islam dalam jihad mempertahankan tanah air dan bangsanya yang disampaikan Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari, dalam rapat PBNU yang dipimpin Ketua Besar KH Abdul Wahab Hasbullah, menetapkan satu keputusan dalam bentuk resolusi yang diberi nama “Resolusi Jihad Fii Sabilillah”.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Untuk mengenang peristiwa tersebut, Ansor cabang Sidoarjo mengadakan peringatan hari Santri dengan sistem online di setiap kecamatan dengan pusat kegiatan utama di pendopo Sidoarjo. Pada tanggal 31 Oktober 2020 dengan mematui protokoler kesehatan.

Menurut H. M. Anas F. L.C. Ketua PAC GP Ansor Candi mengatakan, dikarenakan adanya pandemi covid 19 maka kegiatan hari santri dilaksanakan secara online di setiap kecamatan yang ada di Sidoarjo. Dan Kecamatan Candi menjadi pilot project untuk pelaksanakan secara online memakai LED bukan LCD Proyektor.

“Kita berharap, kedepannya para Santri, Banser ataupun Ansor memegang teguh prinsip-prinsip Santri dan apabila ada berita-berita yang beredar sebaiknya Yabayun atau klarifikasi terlebih dahulu sehingga jangan sampai mendapat berita yang tidak jelas langsung bergerak” katanya.

Lanjut H.M.Anas menyampaikan, setiap keputusan harus dilakukan secara bijak tanpa harus mengeluarkan kekerasan. Sebab menurutnya, kekerasan dan main hakim sendiri adalah jalan yang buntu untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi.

“Dan apabila ada yang tidak benar maka harus diselesaikan secara bijak bukan dengan kekerasan atau main hakim sendiri” tukasnya.

(mta/yd)

× How can I help you?