Darurat Iklim, Warga Bumi Harus Mengungsi
Oleh : Aliya
Mahasiswi IST Annuqayah Guluk-Guluk dan Founder Setara Perempuan
____________________________
LIMADETIK.com – Beberapa dekade terakhir, pemanasan global merupakan suatu hal yang diprediksi mengkhawatirkan oleh beberapa ilmuwan.
Executive Director PASPI, Dr. Ir. Tungkot Sipayung mengatakan bahwa pemanasan Global adalah fenomena di mana suhu rata-rata bumi mengalami peningkatan akibat dari konsentrasi efek gas rumah kaca di atmosfer. Efek gas rumah kaca tersebut memantulkan radiasi matahari kembali ke bumi dan menghasilkan efek pemanasan.
Dalam jangka panjang, peningkatan suhu global dapat menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan. Selain itu aktivitas manusia seperti penggunaan transportasi, pertanian dan aktifitas sehari-hari yang cenderung boros energi serta menggunungnya sampah plastik yang tetap awet selama ratusan tahun merupakan komponen utama yang mendorong perubahan iklim.
Dampak secara pasif dari hal tersebut diantaranya; peningkatan suhu rata-rata bumi secara signifikan selama abad terakhir dan diprediksi akan terus meningkat, perubahan pola cuaca yang ekstrem seperti badai, banjir, dan kekeringan, naiknya permukaan air laut karena es di kutub mencair dan menyebabkan kenaikan permukaan air laut, serta gangguan pada ekosistem seperti kematian spesies dan migrasi yang tidak teratur.
Selain harus peka terhadap kondisi sosial dan kondisi kenegaraan, generasi muda memiliki tugas penting untuk peduli terhadap lingkungan yang akan dihuni sampai generasi selanjutnya. Wacana pemerintah untuk menanggulangi darurat iklim dengan mencanangkan target nasional transisi energi harus diwujudkan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak perubahan iklim bagi kehidupan masyarakat saat ini dan generasi yang akan datang.
Apalagi Dilansir dari bmkg.go.id penelitian memperkirakan suhu rata-rata global pada 2023 menjadi tahun terpanas dari tahun-tahun sebelumnya.
Masyarakat wajib pintar literasi perubahan iklim
Darurat pemanasan global yang terus meningkat dapat menyebabkan bumi terlalu panas untuk ditinggali manusia, beberapa eksplorasi astronomi ke luar angkasa untuk mencari planet lain yang bisa ditinggali merupakan alternatif jangka panjang untuk mengatasi kenyataan terburuk yaitu kepunahan manusia jika bumi memanas.
Namun sebelum itu, beberapa kesadaran masyarakat untuk menghidupkan kembali bumi bisa dilakukan sejak hari ini melalui kesadaran konservasi energi dengan mengurangi konsumsi energi, baik di rumah maupun di tempat kerja, hal ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan aktivitas penghijauan karena dengan menanam pohon dan penghijauan dapat membantu mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Kontribusi masyarakat sebagai subjek dan penentu keseimbangan ekosistem bumi merupakan suatu hal yang fundamen. Oleh sebab itu mari jaga dan sayangi bumi kita dengan meningkatkan pengetahuan dan melakukan tindakan nyata.