Scroll Untuk Membaca Artikel
Sosbud

Dinsos P3A Sumenep, Beri Pendampingan dan Siapkan Terapi Healing bagi Korban Pencabulan

×

Dinsos P3A Sumenep, Beri Pendampingan dan Siapkan Terapi Healing bagi Korban Pencabulan

Sebarkan artikel ini
Dinsos P3A Sumenep, Beri Pendampingan dan Siapkan Terapi Healing bagi Korban Pencabulan
FOTO: Kepala Dinsos P3A Sumenep, Drs. Achmad Dzulkarnain

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur akan memeberikan pendampingan kepada korban pencabulan oknum guru ngaji di Pulau/Kecamatan Masalembu.

“Selain pendampingan, kita juga sudah siapkan penanganan terapi healing (penyembuhan) bagi korban, jika memang diperlukan untuk itu. Tapi yang pasti, pendampingan langsung kita lakukan sejak kemarin Senin 9 Januari 2023, korban sampai di daratan Sumenep” Kata Kepala Dinsos P3A, Achmad Dzulkarnain, Selasa (10/1/2023).

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Kadinsos P3A Sumenep meminta, agarmasyarakat, yang mendapatkan informasi atau mengetahui ada pelecehan, maupun pencabulan yang menimpa tetangganya atau orang lain untuk segera melaporkan dan menyampaikannya ke Dinsos.

“Tidak perlu takut untuk melapor atau menyampaikan kepada kami (Dinsos) atau lapor ke Polisi, jika memang ada yang mengetahui terjadinya pencabulan. Kami jamin tetap akan merahasiakan identitas korban dan keluarga” terangnya.

Mantan Sekretaris DPMPTSP Sumenep itu juga memastikan, akan terus memberikan pendampingan bagi setiap orang (anak) yang mengalami pelecehan seksual, disamping juga didampangi oleh penegak hukum agar bisa mendapatkan hak-hak hukumnya sebagai warga negara Indonesia.

“Untuk korban (pencabulan) ini, kami sudah siapkan pendampingan sampai nanti ke Polda jatim, jika itu yang terjadi. Dan di Dinsos P3A Sumenep, memang sudah bidangnya” demikan Bang Zul sapaan akrabnya Kadinsos P3A Sumenep itu menyampaikan.

Seperti diketahui, sebut saja Bunga, korban pencabulan oleh oknum guru ngaji di Pulau Masalembu sudah berlangsung sejak tahun 2020, dimana Bunga saat itu masih berada di bangku SD kelas 4. Dan baru terbongkar setelah korban berbadan dua.

× How can I help you?