Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Guru Spiritual Gubernur Kalteng Terpanggil Batinnya untuk Memastikan Almarhum Risky Ahmad Meninggal Dunia

×

Guru Spiritual Gubernur Kalteng Terpanggil Batinnya untuk Memastikan Almarhum Risky Ahmad Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
IMG 20180714 WA0006

PALANGKA RAYA, Limadetik.com — Risky Ahmad yang berjuluk Dewa King Cobra, telah diyakini keluarganya mengalami mati suri usai dipatuk ular king cobra, akhirnya dimakamkan pada Kamis siang lalu. Keluarga mengikhlaskan kematian Risky setelah seorang guru spiritual datang.

Guru spiritual saat dikonfirmasi wartawan Limadetik.com mengatakan, “terkait dengan Risky Ahmad yang sangat buming beritanya di Kota Palangka Raya, saat itu mata hati dan batin saya merasa terpanggil untuk datang ke rumah duka, karena mendengar bahwa acara Risky Ahmad sudah berjalan selama 3 hari, maka dari itu saya datang untuk memastikan apakah saudara Risky Ahmad sudah meninggal atau masih diselamatkan. Setelah saya masuk, ternyata Risky Ahmad sudah tidak bernyawa lagi,” ucap Guru spiritual.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Keterangan tersebut disampaikan Ketua Umum (KETUM) Lembaga Swadaya Rakyat Laskar Pembela Masyarakat Tertindas (LSR LPMT) Kalimantan Tengah (KALTENG) Agatisansyah saat diwawancarai Limadetik.com mengatakan pada Kamis (12/7/18). “Dari sejak awal korban terkena musibah gigitan ular dia ikut menangani karena ayah Risky Ahmad merupakan anggota ormasnya.

“Keluarga Risky memang meyakini anaknya mengalami mati suri. Sejak Risky dinyatakan meninggal oleh pihak RSUD Doris Sylvanus pada Senin (9/7), banyak ‘orang pintar’ dan pawang ular berdatangan berupaya untuk menghidupkan Risky namun tidak ada juga membuahkan hasil,” ujarnya.

Lanjut Agatisansyah, pada Rabu (11/7) malam datanglah seorang guru spiritual untuk mendoakan Risky, sekaligus untuk memastikan keadaannya, Pagi harinya, Kamis (12/7) Sekitar Pukul 03:30 WIB, Risky pun dinyatakan meninggal dunia oleh keluarga.

“Jadi malamnya, datang guru spiritual Pak Gubernur Kalteng, Aad Khan. Atas saran Pak Gubernur juga sih datang ke rumah duka. Jadi dia bacakan doa. Setelah itu, beliau bilang, ‘Kita tunggu sampai pagi. Kalau memang sudah kaku, berarti meninggal.’ Ternyata pagi itu tubuh Risky terlihat kaku hingga akhirnya Almarhum Risky Ahmad dinyatakan meninggal dunia,” jelas Agatis.

Agatis menyatakan, “guru spiritual ini sebenarnya sepakat bahwa Risky sudah meninggal sesuai vonis rumah sakit. Namun untuk menghormati pihak keluarga yang meyakini Risky mati suri, dia meminta agar Risky dimakamkan jika jasadnya sudah kaku”.

Jasad Risky, menurut Agatis, sebelumnya memang masih hangat, tidak kaku, dan tidak berbau layaknya orang meninggal. Namun dia meyakini itu akibat efek dari bisa ular atau serum antibisa ular yang diberikan pihak RSUD Doris Sylvanus.

“Jadi dari Senin sampai Kamis memang jenazahnya seperti tidak ada pembusukan sedikit pun, tidak ada berbau. Jadi orang berkunjung saya tanya, ‘Apa ada aroma kurang sedap?’ Semua menyatakan tidak ada. Jam empat pagi dinyatakan meninggal, baru jasad Risky terlihat kaku,” ucap Ketum LSR-LPMT Kalteng.

Suasana pemakaman Almarhum Risky pun berlangsung haru. Ayah tiri dan ibunya menangis, begitu pula dengan ayah kandung Risky, yang tiba dari Banjarmasin.

” Sementara untuk biaya pengobatan Risky Ahmad di rumah sakit RSUD dr. Doris Sylvanus, itu Pak Gubernur yang menangani. Ditanggung pemerintah. Karena melihat Risky dan keluarganya orang yang tidak mampu.

Almarhum Risky Ahmad ini semasa hidupnya menjadi tulang punggung keluarga dengan melakukan berbagai atraksi ular Gold King Cobra Peliharaannya untuk mendapatkan sumbangan dari para penontonnya. Uang dari hasil kerja kerasnya selama ini untuk membantu menghidupi keluarganya,” pungkasnya.(ris/rd)

× How can I help you?