Scroll Untuk Membaca Artikel
Ekonomi

Harga BBM di Pulau Sapeken Mencekik, Dinilai Ada Permainan Oknum

×

Harga BBM di Pulau Sapeken Mencekik, Dinilai Ada Permainan Oknum

Sebarkan artikel ini
Harga BBM di Pulau Sapeken Mencekik Dinilai Ada Permainan Oknum

SUMENEP, Limadetik.com – Masyarakat di Kepulauan sapeken, sumenep, jawa timur menjerit sejak satu pekan terakhir ini akibat tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kecamatan kepulauan sumenep paling timur ini.

Berdasarkan data yng ada, di Kecamatan Sapeken ada dua Agen Penyuplai Minyak dan Solar (APMS), yaitu APMS CV. Duta Sapeken Energi milik Hj. Nuraini dan APMS CV. Sumber Alam Makmur milik H. Ardi.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Faktor penyebab naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) di pulau sapeken karna ditengari adanya Oknum yang bermain untuk meraup keuntungan secara ilegal.

Seorang tokoh masyarakat di Sapeken yang identitasnya tidak ingin dipublikasikan kepada media menyampaikan pengelola APMS di Sapeken selama ini dinilai sudah tidak mengikuti aturan yang menjadi ketetapan pertamina.

“Dilapangan sudah terbukti harga jual solar yang seharusnya 5.150 sesuai harga nasional, namun nyatanya di jual 5.500 – 5.750/liter,” jelasnya Jumat,(23/3/2018).

Dirinya menambahkan, jika yang terjadi di sapeken sudah menyalahi ketetapan harga nasional yang sudah ditetapkan pemerintah, padahal tujuan pemerintah meletakkan dan menyetujui adanya APMS dikepualuan agar masyarakat Pulau juga ikut merasakan BBM yang murah (Bersubsidi).

“Kok harga BBM di masyarakat malah menjadi-jadi, harga jual jauh diatas harga nasional, padahal mereka menebusnya dengan harga 4.980, artinya sudah ada ke untungan yang jelas dari selisih harga tebus di pertamina,” ungkapnya

Masih kata sumber, sejatinya APMS juga sudah menerima margin Rp 200/liternya. Jadi sudah ada dua keuntungan yang di dapat APMS.

“Kalau sudah seperti ini adanya berarti ada yang tidak beres, jika kita hitung, sudah berapa keuntungan yang di dapat APMS, mulai dari selisih harga tebus saja 200, dari margin 200, tapi mengapa mereka kok masih menjual diatas harga jual nasional,” pungkasnya (yd/rd)

× How can I help you?