SUMENEP, Limadetik.com – Beberapa waktu sebelum masuk bulan Ramadan lalu, sejumlah mahasiswa asal Pulau Kangean unjuk rasa di depan kantor Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur terkait kekhawatiran warga kepulauan saat mudik lebaran.
Para mahasiswa kepulauan tersebut setidaknya dua kali melakukan aksi mendesak Pemkab Sumenep menyediakan kapal tambahan selama Ramadan dan masa mudik lebaran.
Desakan itu disampaikan karena mereka warga kepulauan khawatir kapal yang biasa beroperasi tidak memadai. Lebih-lebih kapal DBS I dan III saat itu belum juga beroperasi.
Tak cukup melalui aksi demonstrasi, kekhawatiran itu juga disampaikan melalui forum audiensi dengan Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Menjawab kekhawatiran masyarakat kepulauan terhadap sarana transportasi di masa mudik lebaran, Pemkab Sumenep mencanangkan program mudik gratis sebagai bentuk persembahan bagi masyarakat Sumenep, khususnya masyakat di kepulauan.
Tak tanggung-tanggung, program mudik gratis bagi warga kepulauan itu rencananya akan dimulai dari H-9 hingga H-2 lebaran, yakni sejak Sabtu 23 April 2022 hingga Sabtu 30 April 2022 atau selama satu minggu ful.
“Program mudik gratis bagi warga kepulauan itu mestinya mulai H-10. Tapi karena tidak ada kapal, jadinya mulai H-9 atau besok,” kata Ir. H. Moh. Jakfar, Jumat (22/4/2022).
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Sumenep itu menjelaskan, program mudik gratis tersebut akan menjangkau semua kepulauan.
“Jadi bagi warga kepulauan yang berangkat dari pelabuhan Kalianget menuju Masalembu, Kengean, Sapeken, Raas, dan Sapudi, diberikan mudik gratis yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah,” ujar Jakfar.
Menurutnya, armada yang disiapkan untuk melayani mudik gratis, di antaranya, kapal perintis, kapal Dharma Kartika, kapal Satya Kencana, dan DBS III yang saat ini sudah dalam perjalanan dari Bangkalan ke Sumenep.
“Kalau kapal cepat tidak. Karena kapal cepat itu kelasnya kelas eksekutif. Harga tiketnya mencapai 200 ribu,” tambah mantan kepala Dinas Perikanan Sumenep itu.
Sementara, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, program mudik gratis itu merupakan bagian dari upaya Pemkab Sumenep dalam melayani masyarakat kepulauan sebagai bentuk kepedulian terlebih disaat masyarakat hendak lebaran di kampung halaman.
“Semoga program ini bisa menjawab apa yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat kepulauan, khususnya berkaitan dengan ketersediaan transportasi laut menjelang lebaran,” demikian Bupati menyampaikan.