Pelatihan Penggunaan Software Akuntansi Bersama Staf Dusun Essang Pesisir Oleh PMM Kelompok 47 Gelombang 04
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selain itu, melalui PMM ini mahasiswa menyelenggarakan berbagai kegiatan positif pada masyarakat, Senin (2/9/2024).
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 47 gelombang 04 pada tanggal 18 juli 2024 dengan nama anggota kelompok Raihan Rawadi (202210170311197), Ahmad Ajiz Adi Prayoko (202210170311194), Fajar Ramadhani Pambudi (202210170311204), yang berasal dari prodi akuntansi, Muhammad Royhan Baihaqi (202210020311035) yang berasal dari prodi Fakultas Agama Islam, dan koordinator kelompok Haikal Sya’bana (202210170311196) yang berasal dari prodi akuntansi, Serta dosen pembimbing lapangan (DPL) Viajeng Purnama Putri, SE., M.M
“Dalam rangka meningkatkan kapasitas administrasi keuangan di Desa, PMM Kelompok 47 Gelombang 04 melaksanakan pelatihan penggunaan software akuntansi berbasis Excel untuk staf Desa Essang Pesisir. Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memudahkan pengelolaan keuangan desa dan meningkatkan keterampilan administrasi staf desa” kata Koordinator kelompok, Haikal Sya’bana.

Melalui kegiatan ini lanjut Haikal, kelompok 47 gelombang 04 mengambil inisiatif untuk mengedukasi staf desa Essang Pesisir tentang penggunaan software akuntansi berbasis Excel. Program ini menggunakan pendekatan yang praktis dan interaktif, dengan harapan staf desa dapat lebih mudah memahami cara mengelola data keuangan secara efektif.
Penggunaan Excel dipilih karena fiturnya yang mudah digunakan dan aplikatif dalam pencatatan keuangan desa, sehingga membantu staf dalam membuat laporan keuangan yang akurat dan transparan.
“Pelatihan ini difokuskan pada aspek-aspek penting, seperti pembuatan laporan keuangan sederhana, pencatatan transaksi harian, penggunaan rumus dasar untuk perhitungan otomatis, dan pembuatan grafik untuk memvisualisasikan data keuangan” terangnya.
Dikatakan Haikal, dalam proses pelatihan, staf Desa diberikan latihan langsung yang relevan dengan aktivitas sehari-hari mereka. “Dengan demikian, staf diharapkan tidak hanya mampu menjalankan tugas administrasi keuangan dengan lebih baik, tetapi juga dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi kesalahan yang sering terjadi dalam pencatatan keuangan” pungkasnya.