Tak Berkategori  

Peran Audit Pemasaran pada Sektor Kuliner Saat Wabah Covid-19

Peran media e1611209743727
Ilustrasi foto

Penulis        : A’roof Fathir Khunaify

Mahasiswa : Universitas Muhammadiyah Malang

Jurusan       : Akuntansi


Virus Corona atau Corona virus disease 2019 (Covid-19) telah membuat perekonomian Indonesia terganggu. Dampak Virus Corona atau Covid-19 nampaknya berdampak pada semua sektor terutama kuliner dan sektor-sektor lainnya.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini akan tertekan di level 2,1 persen. Penyebab dari menurunnya pertumbuhan ekonomi ini karena meluasnya persebaran Covid-19 baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Pertumbuhan ekonomi RI telah diperkirakan oleh Bank Indonesia (BI) diperkirakan sekitar 2,5 persen saja yang biasanya mampu tumbuh mencapai 5,02 persen. Dampak pandemic Covid-19 terhadap kondisi makro Indonesia bisa dilihat dari beberapa kejadian yaitu :

Pertama, Pada bulan April 2020, sekitar 1,5 juta karyawan di rumahkan atau di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal, 265.000 dari sektor informal.

Baca Juga :   Pentingnya Edukasi Vaksin COVID-19 Kepada Masyarakat

Kedua, Sektor pelayanan udara kehilangan pendapatan sekitar Rp 207 miliar kehilangan pendapatan, dimana sekitar Rp. 48 milyar pendapatan yang hilang berasal dari penerbangan China.

Ketiga, jumlah wisatawan menurun sebanyak 6.800 per hari, khususnya wisatawan dari China.

Keempat, menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bahwa terjadi penurunan tingkat pendapatan hotel di Indonesia sebanyak 50%. Sehingga terjadi penurunan jumlah devisa pariwisata lebih dari setengah dibandingkan tahun lalu.

Kelima, Hotel, restoran maupun pengusaha retail yang juga merupakan penunjang sektor wisata pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona.

Covid-19 juga melanda sektor kuliner. Akibatnya, industri kuliner sangat menderita. Banyak pengusaha kuliner dan pemilik restoran yang terpaksa menutup usahanya untuk sementara waktu, bahkan banyak yang mengalami krisis. perusahaan kuliner terpaksa dituntut lebih kreatif dan memikirkan apa yang dibutuhkan pasar. Selain itu, perusahaan franchise perlu menyiapkan strategi khusus agar bisa bertahan.

Baca Juga :   Sebanyak 1.347 Guru Swasta di Sumenep Terima dana BPPDGS dari Dinas Pendidikan

Menurut laporan pers CNBC Indonesia, nilai kerugian restoran selama Pembatasan Sosial Hebat (PSBB) mencapai triliunan rupiah dalam dua bulan terakhir. Besarnya kerugian yang diakibatkan oleh pihak restoran tidak dapat berfungsi secara normal, yaitu karena adany larangan makan atau makan di tempat. Industri restoran merupakan salah satu usaha yang terkena dampak Covid-19 dan harus memberhentikan serta memecat pekerja.

Peran audit pemasaran sangat penting, Audit pemasaran dapat mencari temuan dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk produktivitas pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran dari perusahaan. Sehingga audit pemasaran memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas penjualan Strategi yang digunakan untuk kegiatan pemasaran langsung khususnya dalam iklan dan promosi kepada konsumen bertujuan untuk menarik konsumen dan meningkatkan hasil penjualan.

Baca Juga :   “Gagap Sikapkah Islam Menghadapi Corona?”

Pada masa wabah covid-19 bisa memaksimalkan strategi melalui Media sosial antara lain: Instagram, Facebook dan Twitter untuk menjalin hubungan baik dengan konsumen. Agar banyak konsumen melihat iklan pemasaran nya, pelaku usaha kuliner biasanya menyertakan hastag yang sedang populer. Strategi ini biasa disebut dengan strategi tarik. Ada juga strategi push untuk mendorong pelanggan membeli produk dengan potongan harga melalui promosi pemasaran yang konstan.


Catatan: seluruh isi artikel tanggungjawab penulis sepenuhnya

Tinggalkan Balasan