PAMEKASAN, Limadetik.com – Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Pamekasan pagi sekira pukul 09.00 Wib pada hari Jumat,(23/2/2018) tengah melakukan Imunisasi Vaksin Difteri, bagi Siswa nya.
Kepala MAN 2 Pamekasan No’man Afandi mengatakana,dari jumlah Siswa 1570 hanya 288 Siswa yang menolak dengan adanya Penyuntikan Imunisasi Vaksin Difteri tersebut, dengan alasan karena orang tuanya sudah melakukan penyuntikan Vaksin Difteri.
“Jumlah siswa kita keseluruhan nya 1570 cuma 288 saja yang tidak mau di suntik vaksin dengan alasan sudah di vaksin orang tuanya,” kata No’man.
No’man Afandi menambahkan bahwa, dirinya sangatlah mendukung program serentak dari Pemerintah terkait Pemberian Imunisasi Vaksin Difteri tersebut.
“Setelah siswa melakukan suntik Imunisasi Vaksin Difteri saya sudah tidak merasakan takut lagi seperti peristiwa yang menimpa para santri lainnya hingga mengalami kejang kejang,” tandas No’man.
Pasca imunisasi difteri hendak dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Pademawu di MAN 2 Pamekasan tadi pagi, ada 287 siswa yang kompak menolak.
Penolakan tidak hanya dilakukan Siswa saja tapi oleh para orang tua Siswa pun
Ikut serta menolak.
Dari 288 sejumlah orang tua siswa yang menolak putra putrinya untuk dilakukan suntik imunisasi vaksin difteri, dengan berbagai alasannya.
Penolakan sejlah orang tua siswa itu karena trauma akan kejadian waktu lalu yang sempat viral, dimana waktu itu siswa sekolah lainnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit usai melakukan penyuntikan vaksin difteri di sekolahnya,” terang Kepala Sekolah MAN 2 Pamekasan, No’man Afandi.
No’man Fandi mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memaksakan pada siswanya yang menolak di suntik vaksin difteri. Menurutnya dari 1570 siswa tidaklah semua siswa di MAN 2 yang menolak pemberian vaksin difteri.
“Dari 1570 siswa yang mau dengan penyuntikan sebanyak 689 siswa oleh petugas Puskemas Pademawu,” tuturnya.
Sejumlah 689 siswa yang mau di suntik vaksin difteri, pihak sekolah merasa senang karena dari pihak kami benar benar sangat mendukung program pemerintah dan hal ini merupak program untuk kesehatan para siswa nya dan mengenai mereka yang menolak untuk di suntik vaksin difteri dari pihak kami tak bisa memaksannya.
Senada dengan Kepala MAN 2 Pamekasan, pihak Puskesmas Pademawu, dr. Muzayyanah membenarkan adanya penolakan dari senagaian kecil Siswa MAN 2 Pamekasan untuk disuntik vaksin difteri.
“Sebelum kami lakukan penyuntikan vaksin difteri, terlebih dahulu kami sudah memberikan pengarahan kepada siswa yang trauma akan peeistiwa benerapa waktu lalu, dan sebenarnya dari imunisasi valsin difteri sangatlah baik dan tidaklah berbahaya,” imbuhnya. (Mer/yd)