Badko HMI Jawa Timur Gelar Rakerda: Teguhkan Komitmen Gerakan Intelektual dan Moral untuk Jatim
LIMADETIK.COM, SURABAYA – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sebagai forum strategis untuk merumuskan arah gerak organisasi dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan moral di Jawa Timur, Jumat (7/11/2025).
Acara yang digelar di Surabaya ini dihadiri oleh Seluruh Pengurus Badko HMI Jawa Timur dari seluruh daerah HMI se-Jawa Timur, serta tokoh pemerintahan dan legislatif daerah.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur, M. Yusfan Firdaus, menegaskan bahwa HMI harus menjadi kekuatan moral yang hadir di tengah kompleksitas persoalan bangsa. Ia menyebut bahwa Raker ini bukan sekadar forum administratif, tetapi momentum untuk menegaskan kembali nilai perjuangan HMI sebagai organisasi yang berpihak pada keadilan sosial dan kemanusiaan.
“HMI Jawa Timur tidak boleh berhenti sebagai penonton. Kita harus menjadi agen perubahan yang berani bersuara dan bertindak. Tantangan kita hari ini nyata — narkoba yang merusak generasi muda, tambang dan rokok ilegal yang melemahkan ekonomi negara, mafia tanah yang menindas rakyat kecil, hingga praktik human trafficking yang mencoreng kemanusiaan,” ujar Yusfan.
Ia menambahkan, bahwa kepengurusan semester kedua akan difokuskan pada gerakan yang menyentuh akar persoalan rakyat, bukan hanya seremonial atau reaktif. Fokus program prioritas meliputi:

1. Perkaderan berbasis literasi sosial dan kebijakan publik, untuk memperkuat daya analisis dan kepekaan kader terhadap realitas masyarakat.
2. Sekolah Rakyat, sebagai wadah pendidikan alternatif yang membangun kesadaran sosial dan politik masyarakat.
3. Gerakan Makan Bergizi Gratis, bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat kecil.
4. Advokasi hukum dan kampanye publik terhadap kasus rokok ilegal, tambang ilegal, mafia tanah, narkoba, dan human trafficking.
Sementara itu, Koordinator Steering Committee Raker Badko HMI Jatim, Dzulkarnain Jamil, dalam sambutannya menegaskan bahwa Raker ini menjadi ruang perumusan arah baru gerakan HMI yang lebih strategis dan sistematis.

“Gerakan HMI ke depan harus keluar dari pola reaktif. Kita perlu membangun sistem gerakan yang berbasis data, terukur, dan punya dampak nyata terhadap kebijakan publik. Raker ini bukan hanya tentang program, tapi tentang arah perjuangan intelektual dan moral kita sebagai anak bangsa,” ujarnya.
Dzulkarnain juga menegaskan pentingnya konsolidasi lintas bidang agar hasil Raker dapat menjadi panduan bersama, bukan sekadar dokumen seremonial.
“Kita ingin HMI hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di ruang-ruang wacana. HMI harus menjadi mitra kritis pemerintah daerah dalam mengawal kebijakan publik dan pembangunan yang berkeadilan,” tambahnya.
Dalam penutup acara, Yusfan Firdaus menyampaikan harapannya agar seluruh kader HMI Jawa Timur menjaga semangat kolaborasi dan integritas.
“Gerakan HMI adalah gerakan moral dan intelektual. Selama kita berpegang pada nilai Islam dan keadilan, HMI akan tetap menjadi lentera di tengah gelapnya zaman,” pungkasnya.











