Bikin Resah, Tiga Pemuda Diamankan Warga di Sidoarjo, Kapolsek Wonoayu Minta Orang Tua Waspada
LIMADETIK.COM, SIDOARJO – Warga Desa Sawocangkring Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dihebohkan oleh sejumlah pemuda yang hendak terlibat tawuran. Tiga pemuda akhirnya berhasil ditangkap.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, di Lingkungan RT 06 RW 02 Desa Sawocangkring, sekelompok remaja berusia 17 tahun yang mengendarai sepeda motor sedang bersiap untuk melakukan tawuran dengan kelompok lain.
Namun, sebelum mereka bisa melakukan aksi tersebut, tiga pemuda sudah diamankan oleh warga setempat.
Oki, seorang saksi mata dari warga setempat, mengatakan bahwa mereka bersama warga lain telah menangkap tiga pemuda yang telah membuat keonaran di wilayah mereka.
“Setelah ditangkap oleh warga, ketiga pemuda tersebut kami serahkan kepada polisi yang segera tiba di lokasi kejadian,” ujar Oki, saat dihubungi melalui telepon, pada Selasa (12/3/2024).
Meskipun demikian, kata Oki, mereka dan warga lainnya tidak menghakimi para pemuda tersebut. Namun, beberapa teman mereka berhasil melarikan diri ketika warga datang.
“Sepertinya, pemuda dari desa lain telah berjanji untuk terlibat dalam tawuran,” tambahnya.
Perlu dicatat bahwa pemuda-pemuda tersebut diamankan karena menggeber kendaraan mereka dengan keras, yang membuat warga marah dan merasa terganggu.
Sementara itu, Kapolsek Wonoayu AKP Hafid Dian Maulidi, mengonfirmasi kejadian tersebut, di mana tiga pemuda telah dibawa ke Polsek Wonoayu.
“Diduga mereka hendak terlibat dalam pertikaian,” katanya.
Namun, pada Selasa (12/3) pagi, orang tua ketiga pemuda tersebut sudah menjemput mereka dari Polsek Wonoayu dan menyerahkan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Kami juga mengimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka. Ketiga pemuda tersebut berasal dari Krian, Sidoarjo, dan masih di bawah umur,” ungkap AKP Hafid.
Menurutnya, ketiga pemuda tersebut terlibat dalam pertengkaran di lokasi kejadian. Tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan dan tidak ada korban di tempat kejadian.
Oleh karena itu, pihak kepolisian memutuskan untuk mengembalikan mereka kepada orang tua mereka. “Satu-satunya barang bukti yang kami temukan hanyalah sarung yang diduga akan digunakan dalam pertengkaran,” tambahnya.