SUMENEP, limadetik.com – Tenaga Honorer Kategori Dua (K2) menagih realisasi dari janji Pemerintah Sumenep, Jawa Timur untuk menaikkan tunjangan dari Rp 350 ribu per bulan menjadi Rp 700 ribu per bulan.
Jumlah Honorer K2 di Sumenep sekitar 1.300 lebih. Jumlah tersebut setelah dikurangi jumlah Honorer K2 yang telah dinyatakan lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 lalu.
Kendati begitu, sampai saat ini tunjangan tersebut belum ada kejelasan waktu pencairan. “Sampai saat ini belum cair, kami tidak tahu apa kendalanya. Padahal para guru sangat mengharapkan,” kata salah seorang pengurus Forum Honorer Ketegori dua (FHK-2) Sumenep, Admandar, Sabtu (2/2/2019).
Dari itu, ia meminta kepastian dari pemerintah. Pasalnya, bagi para guru K2, jumlah uang Rp 700 ribu sangatlah berarti. Apalagi, pihaknya selaku pengurus harian FHK-2 didesak oleh tenaga honorer di kecamatan.
“Setiap hari saya menerima telpon dari beberapa kecamatan yang menanyakan hal yang sama, agar secepatnya dana tersebut dapat dinikmati karena untuk menyambung hidup”, tukasnya.
Sementara itu, Kasubbag Perencanaan Keuangan dan Barang Milik Daerah Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep membenarkan belum cairnya tunjangan insentif untuk K2 itu.
Menurutnya, belum cairnya tunjangan itu disebabkan masih proses penyempurnaan administrasi, seperti pembuatan SK untik Tenaga Honorer. Sebab selama ini tenaga honorer K2 tidak memiliki SK.
“Termasuk karena adanya peraturan baru tantang mekanisme pembayaran. Mulai tahun 2019 pembayaran dilakukan menggunakan sistem elektronik tunai (e-Tunai),” katanya.(hoki/rud)