SUMENEP, Limadetik.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Jawa Timur, Edy Sutrisno mendapat tudingan miring. Sebab,dinilai gagal merealisasikan program yang telah disiapkan anggaran sebesar Rp 5 M.
Hal itu diungkapkan sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) Sumenep, ketika audensi dengan kepala dinas tersebut, Rabu (30/11/2017).
“Hasil investigasi kami di bawah, program bantuan hibah baru terealisasi 11 persen. Itu pun hanya secara administrasi saja, belum pemberian dana hibah pada penerima manfaat,” kata koordinator Mahasurya, Bisri Gie.
Alasannya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, sambung pemuda yang karib disapa Bisri, tidak terealisasinya program bantuan hibah kepada sejumlah kelompok itu lantaran adanya perubahan nomenklatur nama dinas, dari Dinas Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan. Padahal, tidak sedikit dinas di Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Sumenep ini yang berubah nama, namun program di dinas tersebut tetap terealisasi dengan baik.
“Ini saya kira karena ketidak mampuan kepala dinas saja. Lebih baik diganti saja pada yang lebih mampu. Sangat disayangkan ketika ada anggaran tapi tidak direalisasikan dengan baik,” tegasnya.
Apalagi, sambungnya, sebulan lagi akan masuk tahun baru 2018. Maka dari itu, dipastikan program bantuan hibah itu tidak akan terealisasi dengan maksimal sehingga dana miliaran rupiah itu akan dikembalikan lagi pada kas daerah.
“Eman-eman anggaran yang ada dikembalikan ke Kasda (Kas Daerah, Red),” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Edy Sutrisno nggan berkomentar.“Jawabannya sama dengan apa disampaikan kepada mahasiswa,” katanya pendek sambil meninggalkan awak media. (hoki/rud)