BONDOWOSO, limadetik.com — Syaifullah, yang lahir di Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso pada 19 Januari 1966 dari pasangan Ayahandanya H. Abdul. Hapi dan sang Ibunda Hj. Chodijah merupakan putra bungsu dari tiga bersaudara.
Sejak kecil, Syaifullah sudah terbiasa hidup mandiri dengan didikan disiplin dari Ayahnya yang hanya seorang guru Sekolah Dasar dan Ibundanya yang membantu ekonomi keluarga dengan menjahit. Ekonomi yang serba pas-pasan tidak membuat Syaifullah patah semangat dalam menempuh Pendidikan. Seragam serba ketat dan penuh lubang yang di tembel plester luka, menjadi kenangan berharga yang tak pernah ia lupakan dalam meraih berbagai prestasi.
Adapun latar belakang pendidikan Pada tahun 1977, dirinya lulus dari SDN 1 Sukosari lalu, lulus dari SMPN 1 Bondowoso tahun 1981 dan melanjutkan sekolah ke SMA Shalahuddin Ismail.
Malang dengan bidang jurusan IPA hingga lulus tahun 1984. Di kota dingin Malang inilah, Syaifullah berupaya menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi dengan upaya yang memprihatinkan sebab, sang ayah yang hanya pensiunan Guru sudah tertatih membiayai ke tiga putra-putrinya
Namun, Syaifullah bertekat untuk tetap melanjutkan pendidikannya dan masuk ke Universitas Widyagama Malang jurusan Manajemen dan lulus menyandang gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada tahun 1989.
Lepas dari pendidikan S1, di usianya yang beranjak ke 23 tahun, Syaifullah menikah dengan istrinya Susiana, S.E wanita yang juga satu Kabupaten dengannya dan hingga saat ini kedua pasangan tersebut dikaruniai tiga keturunan satu Putri dan dua putra.
Dirasa masih minim pengetahuan, Syaifullah yang hobi membaca dan olahraga ini, masih berupaya menempuh S2nya di Universitas Wijaya Putera Surabaya dan lulus pada tahun 2004 dengan gelar M.Si.
Tingginya tekat dalam menimba ilmu, membuat kesehariannya cukup mengalami derita. Tak jarang hidup di kota orang, Syaifullah berpuasa menahan lapar hanya demi memenuhi biaya keluarga dan pendidikannya agar tidak putus. Bahkan, sewaktu masa kuliah, pria asal kota tape ini, kerap sarapan jambu biji dengan kecap yang diambil dari halaman rumah kosnya.
Semasa muda, selain sering menjadi SPG di berbagai kota, putra bungsu dari H. Abdul.Hapi ini, juga tidak segan bekerja serabutan menjadi tukang Sablon dengan upah minim. Hal ini ia lakukan guna menyambung materi sehari-hari.
Selain itu, Syaifullah juga banyak mengikuti berbagai kursus dan pelatihan diantaranya, pelatihan Keterampilan Koperasian pada tahun 1993, Diklat PIM tingkat IV 2001, Management Proyek 2002, Diklat PIM tingkat III 2010 dan Diklat PIM tingkat II 2014.
Perjalanan panjang dan memprihatinkan dari sisi ekonomi dan perjuangan inilah, membuat mental Syaifullah teruji yang kemudian dibulatkan menjadi niat agar dirinya mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat kecil. Sebab, menurutnya “Hidup susah itu sangatlah tidak menyenangkan, jika dalam kondisi susah, kita tidak ber Ikhtiar penuh, maka pasti, kita akan tersisih dari adaptasi kehidupan ini. Untuk itulah dalam meraih cita-cita mulia, kita perlu berupaya keras dan yang terpenting selalu menjaga kedekatan pada sang pencipta melalui Ibadah,” katanya
Perjuangan demi perjuangan yang dilalui Syaifullah, perlahan menampakkan hasil yang signifikan. Hal ini terbukti saat dirinya diterima bekerja menjadi PNS di Situbondo pada tahun 1994, hingga dinas ke Probolinggo dan saat ini di tahun 2020, menjadi Sekretaris Daerah di Kabupaten Bondowoso.
Adapun rincian riwayat pekerjaan dan jabatan yang pernah dialami antara lain
– Kasubsi Industri dan PPK Kantor Depkop Situbomdo, Januari 1994 (Eslon V.a)
– Plt. Kasi Pendaftaran & Hukum Depkop dan UKM Probolinggo, Nopember 1997 (Eslon V.a)
– Plt. Kasi Simpan Pinjam Depkop dan UKM Situbondo, Maret 1998 (Eslon V.a)
– Kasubbid Perdagangan Koperasi Bappekab Situbondo, Mei 2001 (Eslon lV.a).
– Kasubbag Ekonomi Kerakyatan Bag Ekonomi Setda Situbondo, Januari 2004 (Eslon lV.a)
– Kasubbag Pembinaan Perekonomian Setda Situbondo, September 2004 (Eslon lV.a)
– Kasubbag Umum Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Situbondo, Oktober 2005 (Eslon lV.a)
– Kepala Kantor Keluarga Berencana Situbondo, Juli 2013 (Eslon lll.a)
– Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Situbondo, Juni 2013 (Eslon lll.a)
– Kepala Dinas Koperasi dan UKM Situbondo, Februari 2014 (Eslon ll.b)
– Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Situbondo, Desember 2016 (Eslon ll.b). Dan sekarang menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso terhitung sejak akhir bulan, tahun 2019.
Tak berhenti disitu saja, sampai saat ini di usia paruh bayanya, perjuangan berliku nan terjal juga masih kerap dilalui bahkan sejak awal dirinya menjabat sebagai Sekda di bumi Ki Ronggo.
Menurutnya, pengabdian jajaran Pemerintah yang benar-benar berusaha merubah sesuatu menjadi lebih baik dami Masyarakat itu, memang selalu kerap berbenturan utamanya dalam sisi politik dan porsi jabatan. Namun, hal yang demikian tidak membuat Syaifullah menyerah dalam memperjuangkan niat untuk lebih mensejahterakan masyarakat sebesar-besarnya.
Bagi Syaifullah, hal yang demikian merupakan cambukan untuk dirinya lebih tegas lagi dalam memutus lingkaran zona nyaman yang menurutnya saat ini masih ternikmati kalangan tertentu saja. “Kedepan saya akan berupaya lebih maksimal untuk dapat mengkontribusikan zona nyaman itu murni sebesar-besarnya untuk masyarakat” tuturnya menutup perbincangan. (budhi/yd)