Sumenep, 18 Oktober 2019 Oleh: Wahyudi.
OPINI – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Sumenep semakin dekat dan bahkan sudah di depan mata, tentunya sangat menarik kita bahas bersama lalu kita takar bersama beberapa kekuatan yang sudah mulai terbangun. Baik itu kekuatan baru ataupun kekuatan yang sudah lama mewarnai dunia perpolitikan di Kabupaten yang identik dengan sebutan Kuda terbangnya.
Dari beberapa isu sejak beberapa bulan terakhir ini muncul sederetan nama yang kabarnya akan ikut mewarnai hiruk pikuknya pentas perpolitikan di Kabupaten Sumenep. Sebut saja KH. Unais Ali Hisyam, nama yang sudah dikenal hampir semua masyarakat Sumenep ini, bahkan tak tanggung-tanggung Unis panggilan bekennya adalah putra salah satu Kiyai besar di Bumi Sumekar Sumenep (sebutan Kabupaten Sumenep).
Namun nama seorang Kyai muda dengan perawakan yang cukup ganteng ini (KH.Unais) tidak sebegitu gagah jadi perbincangan warga untuk kontestasi Politik atau pemimpin Sumenep yang akan datang. Hentah mungkin ini suatu teori Politik yang dimainkan oleh gerbong partai yang akan mengusungnya nanti. Sebut saja Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) partai utama yang nanti bisa jadi kapal tunggal Kyai Uanis Ali Hisyam berlayar menuju pertarungan di samudra Politik di Sumenep.
Ahhh.. Tapi lagi-lagi ada nama baru juga yang sering disebut-sebut para pemerhati Politik di Kabupaten paling timur di Madura ini, isu yang terbaru yang berkembang muncul nama sang Srikandi yang saat ini tengah duduk sebagai legislator di Provinsi Jawa Timur. Nama itu tidak asing bagi warga Sumenep sebab dia telah melekat pada salah satu figur publik, dia adalah Istri dari Bupati Sumenep KH.A.Busyo Karim yang dikenal dengan panggilan Bunda Fitri yang punya nama lengkap Nurfitriana
Walau belum pasti isu yang beredar di tengah masyarakat jika Bunda Fitri akan dimunculkan pada pilkada nanti, namun kabarnya nama ini cukup membuat gamang dan arah dukungan mulai terpecah dalam tubuh PKB sebagai partai pemenang di Kabupaten Sumenep. Sebab secara kenyataannya KH.Unais Ali Hisyam adalah salah satu nama yang ikut membesarkan partai besutan mendiang KH.Abdurrahman Wahid (Gusdur).
Yahh.. Hentahlah tentunya rakyat juga akan menunggu suguhan seperti apa yang nanti akan di haturkan para petinggi dan punggawa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang konon kabarnya keputusan DPP lah yang bisa jadi penentu bagi para kadernya untuk maju di Pilkada Sumenep akan datang.
Kita tinggalkan seputar dua nama di PKB yang jadi perbincangan. Sesekali coba kita melihat nama yang kian gagah di tengah rakyat sumenep saat ini, dia adalah sosok muda yang namanya kian melejit dan kini jadi icon para milenial di Kabupaten Sumenep “Achmad Fauzi” yah, itulah nama yang saat ini jadi salah satu idola milenial saat ini khususnya di Sumenep.
Achmad Fauzi, itulah nama yang trend jadi perbincangan saat ini oleh kaum muda, tua, pelajar, petani, nelayan dan seterusnya. Kenapa harus Fauzi, panggilan karibnya yang tengah dikenal masyarakat Sumenep saat ini.
Sudah hampir 5 Tahun terakhir ini Achmad Fauzi tengah menemani suami dari Bunda Fitri sebagai orang yang Nomer 2 (Wakil Bupati) Sumenep. Namun lagi-lagi semua kalangan melihat Fauzi sebagai figur publik yang layak menjadi pemimpin di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 5 Tahun yang akan datang.
Tentunya bukan tanpa sebab dan alasan kenapa masyarakat Sumenep menginginkan nama dari keponakan Said Abdullah ini untuk bisa ambil bagian dari Pemimpin di Kota Sumekar ini. Dari awal sejarahnya (Achmad Fauzi) turun ke dunia Politik 5 Tahun yang lalu cukup banyak yang tengah diperbuatnya untuk rakyatnya di Sumenep. Baik secara budaya, sosial dan sebagainya yang membuat dirinya menjadi dekat dengan rakyat Sumenep, belakangan Achmad Fauzi saat ini diketahui sebagai Ketau DPC PDI Perjuangan Sumenep.
Jadi tidak heran jika nama Achmad Fauzi ini semakin gagah dan dipercaya di tengah masyarakat Sumenep, Jawa Timur. Selain kedekatan Achmad Fauzi sendiri dengan rakyatnya, nama MH. Said Abdullah sebagai pamannya tentu sudah pasti jadi bahan pertimbangan masyarakat Sumenep untuk memberikan dukungannya pada Fauzi di Pilkada yang akan datang.
Tapi harus di ingat.!! Nama besar bukanlah jaminan bagi seorang Politisi untuk meraup suara terbanyak pada pertarungan Politik 5 Tahunan nanti. Sebab ketika mesin Politiknya tidak berjalan dengan baik sudah pasti kapal politiknya pun hanya akan berjalan tidak jauh dari bibir pantai… Salam perubahan.!!!
Penulis adalah pemimpin redaksi limadetik.com