SUMENEP, Limadetik.com – Salah satu warga Sumenep mengungkapkan rasa kecewanya terhadap tagihan bulanan listrik pasca bayar oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dinilainya tidak sesuai dengan tagihan bulan-bulan sebelumnya yang melonjak hingga Delapan kali lipat dari biasanya.
Nurul Fatah (25) salah satu pelanggan listrik Pasca bayar PLN Sumenep yang tinggal di Perumahan Bumi Sumekar Asri tepatnya di jalan Aditya Flower Desa Kolor Sumenep ini terkejut saat hendak membayar tagihan listriknya di kantor PLN Sumenep jalan Urip Sumoharjo No. 03 Sumenep, Kamis (22/2/2018) kemarin.

Pria asal Kepulauan kangean ini mengatakan merasa ada kejanggalan di kantor PLN Sumenep, pasalnya rumah kontrakan yang ia diami selama Tiga bulan ini dalam tagihan listriknya di PLN tidak pernah mencapai Rp.100.000, perbulan, tapi kenapa bulan ini (Februari) bisa mencapai hampir Rp.500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah).
“Ini ada yang janggal, kenaikannya sangat melonjak dan ini sangat tidak masuk akal, saya tidak bisa terima ini karna siapapun yang di posisi saya pasti akan membantah ini. Coba bayangkan, waktu pertama saya bayar di bulan desember (17/12/2017) hanya Rp. 63.526 (Enam Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Dua Puluh Enam Rupiah),” jelas Nurul pada Jumat,(23/2/2018).
Dirinya juga menjelaskan,” Pada bulan januari tepat nya pada Kamis (18/1/2018) tagihan listrik saya Rp.56.039 (Lima Puluh Enam Ribu Tiga Puluh Sembilan Rupiah) itu kan malah turun dari bulan sebelumnya. Nah, bulan ini kok melonjak ke Rp.488.866 (Empat Ratus Delapan Puluh Delapan Delapan Ratus Enam Puluh Enam Rupiah) kan aneh?? Darimana angka ini kenapa bisa sampai hampir Limaratus Ribu kalau kita bandingkan dengan tagihan sebelumnya”. ungkap Nurul.
Saat dipertanyakan ke pihak PLN di kantor PLN Sumenep kemarin,(22/2/2018) Nurul meminta perincian dan penjelasan dari itu semua, namun nurul menilai pihak PLN ngawur dalam menjelaskan alasannya bahkan pihak PLN menyebut Nurul tidak membayar tagihan bulan sebelumnya, padahal Nurul sudah membawa bukti pembayaran bulan-bulan sebelumnya.
“Saya merasa kesal dan lucu karna pihak PLN memberikan penjelasan yang saya nilai ngawur, dia bilang bulan ini tidak ada pengecekan ke rumah-rumah karna karyawannya di pindah kerja jadi tidak ada laporan ke PLN, lantas darimana angka pembayaran tagihan itu muncul, Kan ini aneh padahal dirumah kontrakan saya tidak ada lemari es bahkan mesin cuci, yang ada hanya lampu dan Televisi saja, apalagi bulan ini jarang saya tempati, lebih banyak tinggal dirumah saudara saya” tambahnya.
Nurul juga mengatkan bahwa dirinya tidak sendirian saat mengklaim kejanggalan tagihan itu, sedikitnya ada Lima orang juga di samping saya yang ikut protes terhadap kasus ini, mereka juga punya kasus sama seperti dirinya.
“Kemarin juga ada Lima orang yang ikut komplain, jelas orang tidak akan terima karena Ini merugikan, kita butuh kejelasan dari ini semua biar tidak merugikan orang banyak. Jadi saya tidak bayar dulu tagihan bulan ini karna saya merasa masih ada yang tidak jelas dan perlu penjelasan yang masuk akal” tutupnya. (Ril/yd)