Daerah

Warga Bajrasokah Desak PLN Kembalikan Trafo Yang Dicopot Sejak 2023

×

Warga Bajrasokah Desak PLN Kembalikan Trafo Yang Dicopot Sejak 2023

Sebarkan artikel ini
Warga Bajrasokah Desak PLN Kembalikan Trafo Yang Dicopot Sejak 2023

Warga Bajrasokah Desak PLN Kembalikan Trafo Yang Dicopot Sejak 2023

LIMADETIK.COM, SAMPANG – Puluhan warga Desa Bajrasokah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mendatangi Kantor PLN ULP Sampang setelah bertahun-tahun menunggu kejelasan pemasangan kembali trafo yang dicopot sejak pertengahan 2023. Kondisi tersebut memaksa lebih dari seratus keluarga menggunakan sambungan listrik ilegal atau ngelos demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kedatangan warga ini dipicu kekecewaan mendalam karena trafo yang dilepas pada Juli 2023 di Dusun Seteran Timur tidak pernah dikembalikan sesuai kesepakatan awal dengan pihak PLN. Padahal, warga mengaku telah mengikuti seluruh prosedur yang disampaikan saat pencopotan.

Tokoh pemuda setempat, Hermansyah, menjelaskan bahwa saat trafo tersebut diturunkan, pihak desa bersama PLN telah menyepakati sebuah perjanjian tertulis. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa jika trafo tidak terpasang kembali dalam dua minggu, warga diperbolehkan melakukan sambungan listrik sementara tanpa meteran.

“Kesepakatan itu dibuat bersama. Kami tidak asal bertindak. Kalau dua minggu tidak dipasang, kami boleh mengelos untuk kebutuhan listrik,” ujarnya sambil menunjukkan salinan dokumen yang ia bawa saat aksi protes.

Namun, hingga lebih dari dua tahun berselang, tidak ada tanda-tanda bahwa trafo tersebut akan kembali dipasang. Akibatnya, warga merasa tertinggal secara pelayanan dan harus menanggung risiko listrik yang tidak stabil setiap hari.

Menurut Hermansyah, kondisi sambungan darurat itu berdampak buruk pada peralatan rumah tangga. Lampu kerap redup, televisi warga rusak, dan aliran listrik sering tidak normal terutama pada malam hari. Ia menegaskan bahwa praktik ngelos bukan merupakan tindakan pencurian, melainkan jalan terakhir akibat kelalaian pihak PLN.

Di sisi lain, PLN Sampang membenarkan bahwa proses pengadaan trafo dan material jaringan masih berlangsung. Manda, petugas teknik ULP Sampang, menyebut bahwa pihaknya tidak bisa melakukan pemasangan secara cepat karena harus melalui prosedur administrasi dan teknis yang berlaku.

“Untuk trafo dan kebutuhan material lainnya masih dalam tahapan pemrosesan. Tidak bisa langsung dieksekusi karena ada proses yang harus dijalankan,” jelasnya.

Saat dimintai tanggapan mengenai perjanjian tertulis yang memperbolehkan warga menyambung listrik tanpa meteran jika trafo tak kunjung dipasang, Manda menolak memberikan komentar lebih jauh.

“Kami no nomen,” singkatnya.

Warga berharap PLN segera memberikan kejelasan dan menyelesaikan persoalan ini, mengingat praktik ngelos tidak hanya melanggar aturan tetapi juga membahayakan keselamatan mereka.