SUMENEP, Limadetik.com – DPRD Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendesak Dinas Perikanan untuk lebih gencar mensosialisasikan kartu asuransi nelayan.
Pasalnya, sejak diluncurkannya kartu asuransi nelayan oleh Pemerintah 2016 lalu, hingga kini di Sumenep, baru 14 ribu dari 41 ribu nelayan yang memiliki kartu asuransi.
Anggota Komisi II DPRD Sumenep,Risnawi mengungkapkan, bahwa banyaknya nelayan belum memiliki kartu asuransi itu diduga karena kurangnya sosialisasi dari Dinas Perikanan. Sehingga banyak nelayan yang tidak tau kegunaan kartu tersebut.
“Kami harap dinas terkait mengupayakan agar lebih aktif melakukan sosialisasi atau menjemput bola ke bawah, agar masyarakat yang belum memiliki kartu asuransi nelayan segara mengurusnya. Karena kami curiga 27 ribu nelayan yang tidak mengurus karena tidak tahu,” katanya, Kamis (17/5/2018).
Menurut Risnawi, keberadaan kartu asuransi nelayan sangat dibutuhkan.Sebab program tersebut sangat membantu bagi masyarakat yang mata pencahariannya mencari ikan. Mereka akan mendapat bantuan manakala sakit, kecelakaan laut dan meninggal dunia.
“Kami berharap kepada masyarakat kepulauan dan daratan yang bekerja sebagai nelayan agar segera mengurus kartu asuransi nelayan, karena program ini sangat membantu masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Sumenep Arief Rusdi mengatakan sosialisasi pada nelayan mengenai kartu asuransi sering dilakukan. Namun, untuk penentuan kuota kartu asuransi nelayan ditentukan oleh Pemerintah Pusat. “Jadi yang menentukan pusat. Sementara untuk kuota tahun ini masih belum turun,” kata Arif Rusdi.
Menurutnya, jika mengacu pada kebijakan tahun 2017 Sumenep bisa mendapatkan jatah 5 ribu asuransi untuk nelayan. “Tapi untuk lebih jelasnya, kami masih menunggu dari pusat. Kami sudah berusaha untuk berkomunikasi, tapi masih belum tahu jatahnya,” tukasnya. (hoki/rud)