SUMENEP, Limadetik.com – Meskipun di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tidak banyak perusahaan sebagaimana kota lain, namun anak yang dipekerjakan cukup tinggi.
Buktinya, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumenep, terdapat 393 anak bekerja pada tahun 2017. Mereka mayoritas putus sekolah.
Menurut Kepala Disnakertrans Sumenep, Moh. Fadhillah menyatakan jumlah itu menurun drastis dapi hasil pendataan tahun 2013 yang mencapai 3800 anak yang dipekerjakan.
“Dari 393 anak terdiri dari 202 laki-laki dan 191 perempuan,” katanya, Selasa (20/2/2018).
Mereka yang menjadi pekerja sebelum waktunya, yakni masih usia 7 sampai 17 tahun. Mereka tersebar hampir di semua Kecamatan di Sumenep, baik di daratan dan Kepulauan.
“Tapi rata-rata mereka bukan pekerja buruh. Hanya bekerja membantu orang tua atau mencari pekerjaan lain yang sifatnya tidak tetap,” terangnya.
Pihaknya mengaku terus melakukan upaya untuk mengurasi anak yang dipekerjakan. Salah satunya melakukan sejumlah program, seperti kegiatan Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH).
“Kami harapkan kedepan pekerja anak ini terus berkurang dan anak yang masih usia sekolah agar kembali aktif di bersekolah,”imbuhnya. (hoki/rud)