Bocah yang Hilang di Sungai Berantas Ngadiluwih Kediri Akhirnya Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

×

Bocah yang Hilang di Sungai Berantas Ngadiluwih Kediri Akhirnya Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Sebarkan artikel ini
1562470396868

KEDIRI, limadetik.com — Kerja keras Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri bersama tim SAR (Search And Rescue) gabungan, TNI, Polri, dan warga setempat, akhirnya berhasil menemukan korban yang hanyut terbawa aliran sungai Brantas pada Jumat,  4 Juli 2019 kemarin.

Lihat juga: Tinggalkan Jejak Celana dan Sandal, Pelajar 8 Tahun di Kecamatan Ngadiluwih Hanyut Terbawa Sungai Berantas

Setelah selama 2 hari berturut-turut melakukan penyisiran sepanjang sungai Brantas, korban bernama Muhamad Febrian Koironi (8), asal Dusun Badal Cikal, Desa Badal Pandean, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.

Danramil Ngadiluwih, Kapten Czi Kustoyo melaporkan, korban ditemukan di sungai Brantas yang berada di Dusun Kolak, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih.

“Ciri-ciri korban yang bertubuh sedang, berketinggian sekitar 120 centimeter, dan berambut hitam, dikenali langsung oleh ayahnya sendiri, Mahfud. Selain ciri-ciri yang dikenali ayahnya tersebut, ada celana dalam berwarna hijau muda yang masih menempel pada diri korban” kata Kapten Czi Kustoyo, Minggu (7/7/2019).

Kepastian identitas korban sendiri juga dibenarkan dari saksi-saksi yang berada dilokasi pencarian, yaitu Salman (35), Basuki (20), dan Slamet Daroeni (34), ketiganya berstatus warga Desa Badal Pandean.

Penemuan tubuh korban hanyut di sungai Brantas tersebut, juga dibenarkan Kapolsek Ngadiluwih, AKP Sokib Dimyati.

Dugaan sementara, korban hanyut terbawa aliran sungai Brantas saat mandi disekitar lokasi yang berada di Dusun Badal Cikal, Desa Badal Pandean, Kecamatan Ngadiluwih. Lokasi ditemukannya korban dengan lokasi yang diperkirakan tempat ia mandi, berjarak sekitar 2 kilometer.

Sebagaimana dijelaskan Komandan Tim Operasi Basarnas Kantor Trenggalek, Yoni Fahriza, pencarian tubuh korban dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan warga setempat.

Pencarian dilakukan dengan 2 (dua) pola, yaitu penyisian sungai dengan menggunakan perahu, dan penyisiran darat sepanjang bantaran sungai Brantas. Penyisiran didarat, dan sungai dilakukan sejauh 3,7 kilometer dari titik yang diduga hilangnya korban.

Saat melakukan penyisiran, ada beberapa hambatan, seperti perbedaan kedalaman dasar sungai, dan baling-baling pada perahu yang patah.

Usai diketemukan tim gabungan, korban dibawa ke rumah orang tuanya, dengan diantar oleh Basarnas, BPBD, TNI, Polri serta perangkat desa setempat. Menurut informasi langsung dari pihak keluarga, korban akan segera dimakamkan. (dodik/red)