PAMEKASAN Limadetik.com — Beredarnya isu soal penculikan anak di Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur dibantah oleh Kasatreskrim setempat, Iptu Andri.
Menurut dia, kabar yang sempat membuat masyarakat resah itu beredar melalui media sosial Facebook, aplikasi WhatsApp dan media sosial lainnya. Namun, namun setelah dicroscek dan dikonfirmasi tidak katanya atau hoax.
“Jadi informasi penculikan di SDN 3 Gladak Anyar itu setelah dikonfirmasi kepada kepala sekolahnya, termasuk dari siswi, itu bukan penculikan,” ungkapnya, Sabtu (15/02/2020).
“Disitu ternyata ada orang gila, siswi itu dipanggil – panggil, karena takut yang bersangkutan lari,” lanjutnya
Namun, kata Andri, isunya rame penculikan hingga viral kemana-mana. Bahkan, termasuk kejadian yang di Mts Jarin Pademawu itu juga sama. “Anggap yang selama ini dikabarkan hoax,” tegasnya.
Menanggapi isu marak adanya di sejumlah kota kota besar di Indonesia, Kasatreskrim melalui Babhinkamtibmas memberi arahan kepada sekolah – sekolah agar anak – anak SD/SMP yang biasa dijemput maupun di antar agar tetap diupayakan di jemput.
“Minimal anak itu mengetahui siapa yang menjemput, antisipasinya, guru juga punya andil disitu demi keamanan, sehingga ia tau siapa yang biasa menjemput,” tandasnya.
Sebelumnya, beredar informasi adanya upaya penculikan anak dengan cara diiming – imingi uang Rp. 100.000 agar anak itu ikut dengan orang tersebut. Namun, fakta yang ada, setelah ditelusuri ke sekolah dan anak yang bersangkutan menyatakan tidak benar atau hoax. (arif/yd)