LIMADETIK.COM, SUMENEP – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut terlibat mengantisipasi degradasi moral generasi muda yang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Drs.Achmad Dzulkarnain, menanggapi penomena yang saat terjadi di tengah masyarakat.
“Permasalahan moral ini bukan hanya tugas pemerintah (Dinsos) semata. Tapi kita semua (masyarakat) punya tanggungjawab yang sama untuk memberikan pengertian kepada anak anak kita sejak dini” katanya, Senin (13/2/2023).
Menurut Kadinsos P3A Sumenep, penomena degradasi moral yang terjadi saat ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Namun demikian, pengawasan orang tua sangat penting terhadap anak-anaknya, sehingga ada filter dan kontrol saat anak melakukan hal yang dirasa menyimpang.
“Kita memang tidak bisa pungkiri kemajuan teknologi saat ini yang tengah menyasar para generasi muda. Maka disinilah orang tua harus hadir mengontrol perkembangan anaknya, begitu juga peran orang lain atau masyarakat sekitar bersama-sama harus ikut terlibat dalam mengingatkan” ungkapnya.
Itu karenanya lanjut bang Izoel sapaan akrab Kadinsos P3A Sumenep, pihaknya akan segera mengambil langkah langkah taktis pengantisipasian di tengah masyarakat berkaitan maraknya saat ini penomena yang merusak moral generasi anak bangsa di Kabupaten Sumenep khisusnya.
“Dalam waktu dekat ini, kami akan lakukan diskusi panel dengan seluruh stakeholder, baik para tokoh agama maupun tokoh masyarakat, bersama Forkopimda. Kita akan duduk bersama membicarakan hal berkaitan kerusakan moral ini” tegasnya.
Kadinsos juga berpesan, agar masyarakat saling menjaga, apabila ada kejadian yang berkaitan dengan perbuatan amoral untuk tetap tenang dan tidak perlu mengumbarnya di media sosial atau menyebarkannya secara sengaja.
“Harus bisa menahan diri, jika memang ada kejadian kayak kemarin (penemuan bayi) jangan disebarkan di media sosial. Biar bagaimanapun juga, korban atau pelaku sama sama punya keluarga. Jangan sampai kita ikut mengucilkan mereka, karena itu juga akan berdampak” tukasnya.