DPRD Bontang

Tingkat Stunting di Bontang Meningkat, DPRD Soroti Ketidaksesuaian Prioritas OPD

×

Tingkat Stunting di Bontang Meningkat, DPRD Soroti Ketidaksesuaian Prioritas OPD

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2024 11 21 at 21.26.30 49

BONTANG – Angka prevalensi stunting di Kota Bontang menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, mencapai 20,6 persen pada Agustus 2024. Hal ini memicu perhatian dari sejumlah pihak, terutama dari Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Bontang, Joni Alla’ Padang, yang menyoroti ketidaksesuaian prioritas dalam alokasi anggaran dan kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Menurut Joni, meski pemerintah daerah sibuk melaksanakan berbagai kegiatan, seperti bimbingan teknis (bimtek) bagi OPD, angka stunting di Bontang justru terus meningkat. Hal ini menjadi ironis ketika banyak program yang tidak langsung berdampak pada permasalahan mendasar yang dihadapi masyarakat, seperti stunting.

“Kita lihat sekarang banyak OPD yang sibuk dengan kegiatan bimtek, tetapi di lapangan, rakyat kita sedang berjibaku dengan masalah yang lebih mendasar, seperti banjir dan tingginya angka stunting. Di mana hati nurani kita dalam menghadapi masalah ini?” tegas Joni saat membahas situasi ini di DPRD Bontang, Selasa (5/11/2024).

Berdasarkan data terbaru dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting di Bontang kembali meningkat menjadi 20,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masalah stunting masih menjadi isu serius di Bontang, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasinya.

Kata dia, selain faktor kesadaran masyarakat, pemerintah juga harus lebih fokus dalam menyusun program yang dapat menanggulangi stunting secara langsung, bukan hanya sekadar melaksanakan bimtek yang terkesan kurang tepat sasaran.

“Dalam kondisi seperti ini, lebih baik kita fokus pada penyelesaian masalah yang langsung dirasakan masyarakat, seperti stunting. Bukan malah memprioritaskan kegiatan yang tidak memberikan dampak nyata,” jelasnya.

Sebagai solusi, Joni mengusulkan agar pemerintah daerah segera merumuskan strategi yang lebih efektif untuk menangani stunting. Salah satunya dengan memperkuat program kesehatan di tingkat komunitas, meningkatkan akses dan kualitas layanan Posyandu, serta mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi yang seimbang bagi balita.

Dalam kesempatan tersebut, Ia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah tegas untuk menurunkan angka stunting, dengan memperbaiki koordinasi antar-OPD, mengutamakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta memastikan program-program yang sudah ada berjalan dengan baik dan terukur.