Salurkan Pangan Murah, Bulog Harap Bisa Tepat Sasaran
LIMADETIK.COM, BONDOWOSO – Upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok dan menjaga daya beli masyarakat, Perum Bulog bersama Pemerintah Kabupaten Bondowoso kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini dipusatkan di Kecamatan Tegalampel dan menyasar masyarakat di wilayah pinggiran yang aksesnya terbatas.
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Jember, Panji Prasetyo, menyampaikan bahwa dalam kegiatan kali ini, Bulog menyalurkan total 45 ton bahan pangan, yang terdiri dari beras cadangan pemerintah, minyak goreng, dan gula pasir. Penyaluran dilakukan dengan dukungan dari jajaran Kodim, Polres, dan Forkopimda setempat.
“GPM ini bukan hanya untuk menyambut hari besar keagamaan. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan pun sesuai permintaan dari masyarakat atau instansi, seperti TNI-Polri. Selama masyarakat membutuhkan, kami siap hadir,” ujar Panji pada Limadetik.com, Selasa (23/9/2025).
Ia menegaskan bahwa distribusi pangan dilakukan secara merata dan tepat sasaran, tanpa ada praktik borong atau penimbunan. Masyarakat yang datang hanya diperbolehkan membeli sesuai kebutuhan—rata-rata dua hingga tiga kantong beras, satu liter minyak, dan satu kilogram gula.
“Kami ingin semua masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Jangan sampai kegiatan seperti ini disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi,” tambahnya.
Panji juga menyoroti pentingnya keberadaan GPM sebagai solusi nyata dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung ketahanan ekonomi, termasuk UMKM yang mengandalkan bahan pokok seperti minyak dan gula.
“Minyak dan gula bukan hanya dikonsumsi rumah tangga, tapi juga penting bagi UMKM. Kalau harganya stabil, usaha masyarakat juga bisa berkembang,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Tegalampel, Yoyok J. Santoso mengatakan, kegiatan ini diprioritaskan untuk masyarakat di wilayah pelosok seperti Sumber Biru dan Pakel, yang memiliki akses terbatas terhadap bahan pokok murah.
“Karena medan sulit, masyarakat tidak bisa bolak-balik hanya untuk membeli dua kantong beras. Maka, kami koordinasikan dengan kepala desa atau tokoh kampung agar distribusi tetap efisien, namun sesuai jatah yang wajar,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengambil melebihi kebutuhan, guna menghindari kecurigaan adanya penimbunan atau distribusi yang tidak merata.
“Ini untuk rakyat, bukan untuk ditimbun. Kami tekankan, distribusi harus merata agar masyarakat benar-benar terbantu,” tegas Yoyok.
Upaya Nyata Pemerintah Hadir untuk Rakyat
Baik Bulog maupun Pemkab Bondowoso sepakat bahwa kegiatan GPM ini akan terus digelar secara berkelanjutan selama masyarakat membutuhkan. Di tengah fluktuasi harga pasar, kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi benteng ekonomi rakyat.
“Selama kebutuhan masyarakat tinggi, kami dari Bulog dan pemerintah daerah akan terus bersinergi. Harapannya, tidak ada lagi kelangkaan atau lonjakan harga yang membebani rakyat,” pungkas Panji Prasetyo. (budhi)