Pemerintah

Bupati Sumenep Ingatkan DPC PKDI Sebagai Benteng Masyarakat di Bawah

×

Bupati Sumenep Ingatkan DPC PKDI Sebagai Benteng Masyarakat di Bawah

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumenep Ingatkan DPC PKDI Sebagai Benteng Masyarakat di Bawah
Tiga dari kanan, Bupati Sumenep Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo saat menghadiri pengukuhan DPC PKDI di Pendopo Agung Keraton Sumenep

Bupati Sumenep Ingatkan DPC PKDI Sebagai Benteng Masyarakat di Bawah

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Hadir dalam acara pengukuhan Dewan Pengurus Cabang Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (DOC PKDI) Sumenep, Bupati Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo mengingatkan kepala desa untuk terus menjadi benteng masyarakat nya di bawah.

Hal itu Bupati sampaikan saat menghadiri pengukuhan DPC PKDI Sumenep masa bakti 2025-2030 yang berlangsung di Pendopo Agung Keraton Sumenep, ia menyebutkan Kepala Desa memiliki peran strategis dalam mengayomi dan membantu masyarakt di bawah.

Pada kesempatan itu, Bupati Sumenep menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada DPC PKDI Sumenep yang hari ini dikukuhkan, ia mengingatkan untuk memegang amanah sebagai pengurus PKDI Kabupaten Sumenep.

“Semoga mampu mengemban amanah, kami yakin dengan adanya PKDI bisa membawa sesuatu yang lebih berarti bagi seluruh kepala desa yang ada di Kabupaten Sumenep, namanya persaudaraan maka bapak ibu semua secara otomatis ini akan bisa membawa sesuatu komunikasi yang berbeda” kata Bupati Achmad Fauzi, Rabu (23/7/2025).

Bupati memberikan gambaran, PKDI misalnya yang dari Malang, Banyuwangi dan di situlah persaudaraan bisa dibangun. “Mungkin ada kepala desa yang menurut Bapak Ibu lebih berprestasi di desanya maka mungkin bisa sharing satu sama lain bisa berkomunikasi satu sama lain nah itu yang menjadi penting pada akhirnya walaupun letak geografis di setiap Kabupaten itu pasti berbeda-beda” ujar Bupati.

Tetapi lanjut Bupati, yang paling tetap bisa sharing satu sama lain, dirinya kata Bupati selalu berpikir, bahwa sesungguhnya menjadi kepala desa itu adalah sesuatu yang tidak mudah, maka kepala desa bersyukur pada saat misalnya jabatannya diperpanjang menjadi 8 tahun.

‘Kenapa saya sampaikan harus bersyukur ya terkadang dalam pemilihan kepala desa itu tidak cukup 5 tahun untuk selesai gesekan-gesekan yang terjadi, ini fakta di lapangan, maka sebenarnya menjadi kepala desa ini tantangannya sangat berat yang pertama adalah kepala desa wajah utama bagian dari perwakilan pemerintah dalam menghadapi masyarakat ini selalu saya sampaikan” terangnya.

Kepada kepala desa masyarakat selalu berharap, krpada kepala desa, contoh begitu ada orang sakit, yang dicari pasti kepala desa terlebih dahulu, mungkin butuh mobil untuk pergi ke rumah sakit atau puskesmas. Namun saat ini Pemerintah Dearah telah berupaya mencoba meringakan kepada desa dengan beberapa program, salah satunya UHC atau berobat gratis.

“Sudah beberapa tahun ini kami siapkan prigram berobat gratis, misalnya ada kepala desa yang rakyaknya ongkosnya tidak, bisa langsung menghubungi call cantre 112, apa kebutuhannya akan terjawab” ungkap Bupati Fauzi.

Program berobat gratis lanjut Bupati lagi, tidak ribet, orang sakit cukup pakai KTP semuanya bisa gratis karena dirinya tahu orang sakit atau orang mau lahir tidak punya uang l, maka cukup datang ke tempat atau rumah sakit, tentu itu juga berlaku di setiap rumah sakit di jawa timur.

“Cukup mempergunakan KTP, sakit apapun sudah bisa di cover secara gratis oleh seluruh RSUD yang ada di Kabupaten Sumenep, bahkan di rumah sakit yang ada di Jawa Timur karena kami ingin mengurangi sebenarnya beban para kepala desa tapi mungkin ada beban-beban yang lain misalnya beban untuk yang menjaga pasien, masih ke kepala desa” pungkas Bupati.