SURABAYA, limadetik.com — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Komunitas Keroncong Indonesia (Koki) Jawa Timur bertekad perluas musik keroncong di tanah air Indonesia sebagai salah satu upaya mempertahankan budaya luhur NKRI tercinta.
Hal itu diungkapkan Ketua DPW Komunitas Keroncong (Koki) Jawa Timur, Fariani, bahwa musik keroncong yang harus tetap dipertahankan dan diperkenalkan kepada anak-anak bangsa. Maka itu yang Koki akan perjuangkan, koki Jatim akan terus berkarya untuk tetap mempertahankan kesenian musik keroncong sebagai salah satu musik tertua di Indonesia sekaligus sebagai musik warisan Adiluhung Indonesia.
“Kami sejak di sahkannya Komunutas Keroncong Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu dengan ditandai surat Kemenkumham RI, maka kami bertalad akan terus membumi harumkan musik keroncong ke seluruh nusantara” katanya, Selasa (24/9/2019).

Fani panggilan akrabnya menegaskan, bahwa keroncong saat ini salah satu musik yang hampir hilang oleh berbagai musik-musik baru, sehingga sangat perlu menumbuh kembangkan nya, agar keroncong salah satu musik tertua tidak lantas lalu dilupakan dan dicampakkan begitu saja oleh generasi milenial.
“Kita hanya ingin musik tertua di negeri ini yaitu keroncong tidak lantas lenyap ditelan bumi, itu sebabnya kaum millenial juga harus bisa memahami kemajemukan yang terdapat di dalam musik keroncong itu sendiri. Karena di dalam keroncong itu terdapat pula nilai-nilai budaya bangsa yang sangat luhur” terangnya.

Ditanya sejauh ini ada berapa daerah di Jawa Timur yang sudah tergabung dalam Komunutas Keroncong Indonesia (Koki) Jatim, dirinya menyatakan cukup banyak group musik keroncong di Jawa Timur, dan nanti semuanya akan dirangkul oleh Koki Jawa Timur untuk bersama-sama membesar keroncong di Indonesia.
“Kalau untuk bergabung di Koki Jatim ini memang belum semuanya group musik keroncong bergabung, akan tetapi nanti semuanya pasti sudah akan menjadi bagian Koki. Kedepannya kami pastikan untuk bisa merangkul semua daerah untuk bersama-sama dengan Koki Jatim mengembangkan musik keroncong ini” pungkasnya. (yd)