PAMEKASAN, Limadetik.com – Upaya Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Jawa Timur untuk mengkader santrinya menjadi dokter bukan hanya isapan jempol belaka. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya Ngaji Motivasi Kedokteran pada pelaksanaan Pekan Ngaji Lima kali ini, Ahad (12/01/2020), di aula pesantren.
Ngaji tersebut langsung mendatangkan dua dokter spaesialis. Ke dua dokter tersebut adalah dr. Syaiful Hidayat, dokter spesialis paru-paru dan dr. Garata Dwi Yulia dokter spesialis anak.
Menurut dr. Syaiful Hidayat menjadi dokter bukan hal sulit. Menurutnya paradigma masyarakat tentang sulitnya masuk kedokteran adalah kesalahan besar. Biaya yang banyak juga bukan hambatan berarti dalam usaha memasuki dunia kedokteran.
Dalam pandangan dr.Syaiful Hidayat, bahwa syarat yang pertama harus dilakukan adalah berusaha dengan giat, belajar, dan tentunya jangan lupa berdoa. Jika seseorang sudah bisa secara akademik masalah biaya bisa ditutupi lewat jalur beasiswa. “Biaya bisa dihilangkan dengan beasiswa,” katanya.
Menurutnya, ada banyak jalan untuk mendapatkan beasiswa, baik jalur tes dan jalur prestasi, atau bahkan seleksi daerah. Beliau juga mengatakan sebagian kampus di Indonesia sudah membuka beasiswa kedokteran bagi anak-anak yang hafidz al-Quran dengan kategori yang berbeda sesuai kempus yang menyediakan beasiswa. “Banyak kampus yang meyediakan beasiswa,” lanjut dr Syaiful.
Bahkan, dr. Garata Dwi Yulia mengaku bahwa dirinya mendapat beasiswa kedokteran ketika melanjutkan pada jenjang dokter spesialis. Beliau mengatakan media sosial sekarang bisa sangat berguna jika benar-benar digunakan dengan maksimal. Beliau mengaku bahwa informasi beasiswa kedokteran beliau dapatkan lewat internet. “Internet bisa sangat berguna,” ujarnya.
Kedua pemateri itu mengatakan, menjadi dokter itu harus sabar. Selain saat seleksi harus berhadapan dengan ratusan ribu orang, waktu yang ditempuh dalam dunia pendidikanpun harus lama. Untuk S-1 harus ditempuh sekitar enam tahun. Jika dilanjutkan sampai S-2 menjadi dokter spesialis maka harus menambah lagi sekitar lima tahun. “Jika ingin seperti saya (dokter spesialis, red) harus sebelas tahun,” tambah kedua pemateri
dr. Syaiful Hidayat mengatakan jika sebelum test masuk kedokteran ada beberapa disiplin ilmu yang harus dikuasai secara kuat. Disiplin ilmu tersebut adalah matematika, kimia, fisika, dan yang terpenting adalah biologi.
Selain itu beliau memotivasi jika menjadi dokter itu tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan tekat yang kuat, rajin belajar, konsisten, dan doa maka impian menjadi dokter pasti akan tercapai. Beliau juga mengingatkan jika kecerdasan bukan menjadi hal nomer satu, tapi mimpi untuk menjadi dokterlah yang mengantarkan seorang menjadi dokter. “Semua bisa menjadi dokter,” pungkasnya memotivasi. (Aruf/Fri/red)