BANGKALAN, Limadetik.com — Menanggapi pernyataan M. Hafi salah satu warga Desa Junganyar, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan yang mengaku menjadi korban salah tangkap oleh polisi.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP David Manurung mengatakan secara tegas hal itu tidak benar adanya, sebab dirinya masih belum mendapatkan bukti, namun kasat asal Medan itu mengiyakan bahwa M. Hafi hanya dimintai keterangan soal aksi begal yang melibatkan mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan oleh David Manurung ketika menggelar konferensi pers bersama pihak keluarga dan salah satu anggota DPRD Bangkalan, Fadhur Rosi, Rabu (3/7/2019).
Baca Juga: Target Begal di UTM, Polisi Malah Salah Tangkap Hingga Korban Babak Belur
“Saudara M. Hafi memang benar dijemput dan dimintai keterangan terkait tindak pidana begal yang beberapa hari ini terjadi,” katanya.
Setelah dimintai keterangan oleh petugas, saudara M. Hafi kata AKP David Manurung langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Pihaknya juga meluruskan terkait dengan pemberitaan dugaan penganiayaan kepada M. Hafi.
Ketika ditanya soal pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan dugaan pihak kepolisian melakukan pemukulan kepada M. Hafi, Kasat Reskrim asal Sumatera Utara itu membantah, namun dirinya sudah menyelesaikan persoalan itu dengan pihak keluarga.
“Sebagai aparat kita lakukan pemeriksaan, namun setelah melakukan pemeriksaan langsung kita serahkan kepada pihak keluarga, dan kami sudah meluruskan tentang pemberitaan yang beredar di media,” ujarnya. (ron/dyt)