Daerah

Kepala Bakesbangpol Sumenep Ajak Seluruh Masyarakat Sambut Hari Jadi Sumenep ke-756 dengan Semangat Persatuan

×

Kepala Bakesbangpol Sumenep Ajak Seluruh Masyarakat Sambut Hari Jadi Sumenep ke-756 dengan Semangat Persatuan

Sebarkan artikel ini
Kepala Bakesbangpol Sumenep Ajak Seluruh Masyarakat Sambut Hari Jadi Sumenep ke-756 dengan Semangat Persatuan
Kepala Bakesbangpol Sumenep, Dr. Ach. Dzulkarnain

Kepala Bakesbangpol Sumenep Ajak Seluruh Masyarakat Sambut Hari Jadi Sumenep ke-756 dengan Semangat Persatuan

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kabakesbangpol) Kabupaten Sumenep mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut Peringatan Hari Jadi Sumenep ke-756 dengan semangat persatuan untuk memelihara (ngopene songenep).

“Ini merupakan momen penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengenang sejarah panjang berdirinya Kabupaten Sumenep — salah satu kabupaten tertua di Pulau Madura, dengan warisan budaya, kerajaan, dan pemerintahan yang masih terasa hingga kini” kata Kepala Bakesbangpol Sumenep, Drs. Ach. Dzulkarnain, Rabu (22/10/2025).

Menurut Drs. Ach. Dzulkarnain, masyarakat Sumenep adalah masyarakat yang senantiasa menjujung adab, persatuan dan kesatuan serta nilai kebudayaan, sehingga tercipta warga yang senantiasa menjaga kerukunan.

Itu karenanya, Dzoel sapaan akrab Kepala Bakesbagpol Sumenep itu, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memelihara dan merawat Sumenep dengan berbagai ragam kebudayaan serta memperkuat gotong royong antar sesama.

“Masyarakat kita adalah masyarakat yang selalu cinta kedamaian dan kerukunan, sehingga dengan beragam budaya yang masih melekat hingga saat ini, menandakan masyarakat Sumenep memegang teguh prinpsip sesuai tema Hari Jadi tahun 2025 ini yakni Ngopene Songenep” ungkapnya.

Namun demikian tambah Kepala Bakesbangpol Sumenep itu, masyarakat Sumenep adalah masyarakat yang ulet dalam bekerja dan tetap menghormati hak-hak orang lain.

Merawat atau Ngopene bukan sekadar menjaga secara fisik, tetapi juga berarti menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab moral terhadap keberlanjutan pembangunan Sumenep.

“Ngopeni Sumenep berarti merawat apa yang sudah baik, memperbaiki yang belum sempurna, dan menyiapkan masa depan yang lebih maju tanpa meninggalkan jati diri Sumenep sebagai kabupaten yang religius, berbudaya, dan sejahtera.” pungkasnya.