SUMENEP, Limadetik.com – Kordinator Wilayah (Korwil) Densus 26 Madura, Nur Faizin mengatakatan NU merupakan benteng terakhir keutuhan Negera Kesatuan Republik Indobesia (NKRI).
“Jangan sampai Madura yang menjadi bidan lahirnya NU dikuasai faham – faham yang merongrong Aswaja Annahdliyah” katanya saat menghadiri Seminar Aswaja di salah satu perguruan tinggi di Sumenep.
Pria yang akrab disapa Jen tersebut juga menjelaskan pentingnya peran pemuda milenial dalam menjaga NU dan peran serta media sosial sangat mempengaruhi opini publik saat ini.
“Jangan sampai kabar kabar Hoax dan fitnah terhadap NU dianggap benar oleh khalayak karena seringnya share berita yang tidak diimbangi oleh penjelasan dari kita” tegasnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Densus 26 Madura, Abdul Wasid menerangkan, bahwa 150 peserta seminar tersebut digembleng secara intensif dari sisi teori, persepsi, pemahaman hingga dialog terkait Aswaja yang menjadi pegangan NU.
Termasuk pula, selama seminar, para peserta mendapatkan pengetahuan dan pendalaman soal sejarah, ibadah dan hal lain yang menyangkut aqidah. Di antara materi yang akan disajikan adalah firqah dalam sejarah Islam, internalisasi Aswaja dan radikalisme Wahabi, Islam Nusantara, bedah kitabal-Muqtathafat li Ahl al-Bidayat, Syi’ah dan Hizbut Tahrir; sejarah, doktrin dan perkembangannya di Indonesia serta posisinya dalam perspektif Aswaja An-Nahdliyah. Juga ada materi konsep bid’ah yang meliputi tradisi tahlilan, selamatan kelahiran, pernikahan, kematian dan sejenisnya.
“Anak muda secara bersama-sama perlu menjaga NU dan NKRI,”tukasnya. (hoki/rud)