LIMADETIK.COM, SUMENEP – Masyarakat Sumenep mulai mengeluhkan sistem tilang elektronik atau ETLE yang sudah diberlakukan Polres Sumenep, atas dasar perintah Kapolri. Penerapan itu pun sudah diberlakukan sejak Senin 24 Oktober 2022, khususnya di Kabupaten Sumenep.
Sejak diberlakukannya sistem tilang elektronik (ETLE) ternyata tidak semua masyarakat atau pengguna jalan menyambut baik, sebab sebagian masyarakat menilai masih banyak kekurangan, bahkan tidak layak untuk di Sumenep.
“Ini Sumenep mas, tidak sama dengan daerah atau kota-kota besar, masyarakat pengguna jalan masih banyak yang tidak menyadari aturan yang ada” kata Suhil, salah satu warga asal Kecamatan Ambunten saat melintasi Kota Sumenep, Senin (21/11/2022).
Bukan tanpa alasan kata Suhil, dirinya mengatakan hal ini setelah ia melintasi jalan raya trunojoyo akan menuju ke timur pertingaan hotel Utami kota Sumenep dan tiba-tiba ditabrak oleh pengguna jalan lainnya yang melaju dari arah berlawanan.
“Biasanya dulu saya sering lewat jalan ini (trunojoyo) tidak ada yang berani melawan arah atau jalan berlawanan, sebab saya sering melihat ada Polisi Lalu lintas yang sering lewat” ungkapnya.
Tidak hanya Suhil, seorang pengendara lainnya, Wardatul Jannah, warga Kecamatan Kota Sumenep juga ikut menyayangkan masih banyaknya pengguna jalan yang tidak patuh terhadap rambu lalu lintas, sehingga tidak jarang akan membahayakan pengguna jalan lainnya.
“Sejak Etle ini diberlakukan, saya melihatnya orang (pengguna jalan, red) tambah sembarangan, tidak lagi memperhatikan keselamatan orang lain, bukan tambah tertib berlalu lintas” katanya.
Wardah berharap, penerapan ETLE di Sumenep bisa ditinjau ulang oleh Satlantas Polres Sumenep, khususnya Kapolri, atau setidaknya ada evaluasi, sehingga para pengguna jalan benar-benar bisa memahami rambu lalulintas.
“Saya beberapa waktu lalu hampir saja ditabrak mobil yang menerobos lampu merah, sudah gitu melawan arah dari barat ke timur tepat di jalan seludang utara hotel wijaya 1. Jadi mungkin akan lebih aman kalau tetap ada Polantas di jalan” terangnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Lamudji, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya belum mengangkat telepon, pun di chat aplikasi WhtasApp terpantau hanya dibaca.