Daerah

Melalui KIE Kesenian Tradisional, PPKB Bondowoso Tekan Pernikahan Usia Sekolah

×

Melalui KIE Kesenian Tradisional, PPKB Bondowoso Tekan Pernikahan Usia Sekolah

Sebarkan artikel ini
IMG 20191104 WA0045
Kepala PPKB Ibu Nunung

BONDOWOSO, limadetik.com — Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Bondowoso mengadakan Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) dengan menggelar Kesenian Tradisional Genre Religi di GOR Pelita Bondowoso, Senin (4/11/2019).

Acara yang bertajuk “Cinta Keluarga, Cinta Berencana” ini bertujuan memberi sosialisasi untuk meminimalisir angka pernikahan dini pada kaum pelajar.

Ada sekitar 850 siswa dan siswi dari beberapa sekolah SMA dan SMK ikut hadir dalam acara yang dibuka langsung oleh Sekda Bondowoso H Syaifullah.

Menurut Sekda Syaiful bahwa pernikahan dini ini terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi.

“Ada beberapa faktor terjadinya pernikahan dini di Bondowoso, antara lain melalui kesadaran dan pengaruh orang tua, banyaknya anak muda yang ingin cepat selesai sekolah lalu menikah”  ujar Syaifullah usai acara.

Jadi dalam hal ini Sekda berharap agar para orang tua dan remaja Bondowoso untuk berfikir lebih panjang dalam pernikahan.

IMG 20191104 WA0044
Sekda Bondowoso H. Syaifullah

“Kita harus terus mensosialisasikan tentang pernikahan dini bagi remaja agar bisa meneruskan pendidikan sampai sarjana, karena masa depan kita tergantung dari pendidikan kita” ungkap Sekda lebih lanjut.

Sementara menurut Kepala PPKB Bondowoso Nunung, bahwa sosialisasi tersebut merupakan bentuk upaya menurunkan angka pernikahan dini di Bondowoso.

“Ini salah satu upaya kita dalam menurunkan angka pernikahan dini, setiap tahun angka pernikahan dini turun, untuk Tahun 2019 Sampai bulan Oktober mencapai 41,6 % dari sekitar 3000 pernikahan di Bondowoso” kata Nunung pada awak media.

Dengan melibatkan pelajar karena pelajar mampu menyampaikan sosialisasi secara modern yaitu dengan kecanggihan teknologi.

“Tidak hanya bisa menyampaikan komunikasi, informasi dan edukasi secara modern, mereka juga bisa berkomunikasi melalui nuansa religi, artinya remaja tidah hanya mempunyai pengetahuan tentang pergaulan bebas dan pengetahuan umum lainnya, tapi dari sisi agama mereka juga harus kuat sehingga akan muncul generasi muda yang memiliki SDM unggul dalam mencapai generasi emas” tambahnya. (budhi/yt)