SUMENEP, Limadetik.com – Pencairan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Pulau/Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur ditengarai tidak sesuai prosedur. Buktinya ada salah satu PAUD yang tidak mengajukan BOP mendapatkannya. Hal itu terkesan Dinas Pendidikan Sumenep menganak emaskan salah satu PAUD.
“Benar menang ada PAUD yang mendapatkan BOP tidak sesuai prosedur. Dia mendapat bantuan Rp 24 juta selama setahun. Melihat dari jumlah bantuan yang diperoleh diperkirakan jumlah siswanya 40 orang. Karena per siswa mendapatkan BOP Rp 600 ribu per tahun,,” kata Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Himpaudi) PAUD Sapeken, Asnawi, Kamis (13/9/2018).
Pihaknya mengaku kaget setelah mengetahui ada PAUD yang tidak bergabung dengan Himpaudi mendapatkan BOP. Padahal selama ini Dinas Pendidikan Sumenep menganggap Himpaudi sebagai mitranya. Apalagi dalam penyaluran BOP justru PAUD yang mengajukan tidak mendapatkannya dan yang tidak mengajukan mendapatkan.
“Kami kaget. Salah satu Kepala PAUD komplin, katanya ada orang lain yang ngambil jatahnya, sehingga dia tidak mendapatkan,” terangnya.
Saat ini, ada 50 PAUD yang tergabung dalam Himpaudi Sapeken. Dia menyarankan agar dinas pendidikan menyamaratakan pelayana kepada seluruh pengelola PAUD. “Saran kami kalau misalnya ada pengistimewaaan, sebaiknya dipermudah semuanya. Jangan hanya satu atau dua PAUD yang diistimewakan,” tukasnya.
Sementara itu, Kasi PAUD Dinas Pendidikan Sumenep, H. Moh. Hasan menjelaskan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan BOP. Dia menyebutkan diantaranya, jumlah siswa minimal 12 orang, memiliki akte kelahiran dan juga Kartu Keluarga (KK).
“Termasuk harus ada proposal dari PAUD. Kalau tidak ada pengajuan tidak akan dapat BOP,” katanya.
Menurutnya, BOP itu sumbernya dari APBN. Sampai saat ini tidak ada bantuan untuk PAUD yang berasal dari daerah (APBD). “BOP dari pusat turun ke Kasda (kas daerah) dan dari Kasda ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima. Sedangkan dari daerah hanya sebatas biaya operasional kami dan tidak ada bantuan ke masing-masing PAUD,” tukasnya.(hoki/rud)