Artikel

Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam Mengembangkan Softskill

×

Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam Mengembangkan Softskill

Sebarkan artikel ini
Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam Mengembangkan Softskill
Noris Soleh

Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam Mengembangkan Softskill

Oleh : Noris Soleh
Mahasiswa Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

______________________________

ARTIKEL – Organisasi kemahasiswaan memainkan peran yang sangat penting dalam mengembangkan softskill atau keterampilan interpersonal bagi para mahasiswa. Keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan memberikan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa untuk mengasah berbagai keterampilan yang tidak selalu diajarkan di ruang kelas. (Student Leadership Development Through Recreation and Athletics”2010).

Organisasi kemahasiswaan memungkinkan mahasiswa untuk berlatih kemampuan kepemimpinan, baik sebagai anggota maupun pengurus (Shertzer dan Schuh 2004). Mereka belajar tentang pengambilan keputusan, pendelegasian tugas, manajemen waktu, dan kemampuan memotivasi orang lain. Keterampilan ini sangat berharga dalam dunia kerja dan kehidupan profesional.

Selain itu organisasi kemahasiswaan mengembangkan keterampilan komunikasi dan interpersonal yang sangat dibutuhkan. Mahasiswa belajar untuk bernegosiasi, menyampaikan ide dengan jelas, bekerja dalam tim, dan membangun relasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang. Kemampuan ini sangat penting dalam dunia kerja modern yang semakin menuntut kolaborasi dan kerja sama tim yang efektif.

Tak kalah penting, organisasi kemahasiswaan memberikan pengalaman dalam merencanakan dan mengeksekusi proyek atau acara. Mahasiswa belajar tentang manajemen proyek, perencanaan strategis, pengelolaan anggaran, dan pemecahan masalah. Keterampilan ini sangat relevan dengan dunia profesional di mana kemampuan untuk mengelola proyek dengan efisien sangat dihargai. (Astin1984).

Semakin tinggi keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti organisasi kemahasiswaan, semakin besar potensi mereka untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan meningkatkan pertumbuhan pribadi.

Selain itu, organisasi kemahasiswaan juga membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan negosiasi, manajemen konflik, dan kreativitas dalam memecahkan masalah. Semua keterampilan ini merupakan softskill yang sangat berharga dan sering kali menjadi faktor penentu kesuksesan dalam karir seseorang.

Oleh karena itu, keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan harus didorong dan difasilitasi oleh pihak universitas. Hal ini akan membantu mahasiswa tidak hanya mengembangkan pengetahuan akademis, tetapi juga softskill yang sangat dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja dan kehidupan profesional.

Mengapa organisasi menjadi tempat belajar yang menyenangkan ?

Organisasi kemahasiswaan juga merupakan tempat belajar yang menyenangkan bagi mahasiswa. Beberapa alasan mengapa organisasi kemahasiswaan menjadi lingkungan belajar yang mengasyikkan, antara lain:

1. Dalam buku “Student Engagement Techniques: A Handbook for College Faculty” oleh Elizabeth F. Barkley (2009), disebutkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan dapat meningkatkan kepuasan dan kenikmatan dalam proses belajar.

Lingkungan organisasi yang informal, kolaboratif, dan mendukung kreativitas membuat mahasiswa merasa lebih rileks dan tertarik untuk belajar. Suasana kekeluargaan dan persahabatan.

Dalam organisasi kemahasiswaan, mahasiswa dapat membangun ikatan persahabatan yang kuat dengan sesama anggota. Mereka dapat saling berbagi pengalaman, melucu bersama, dan menciptakan kenangan yang menyenangkan. Suasana kekeluargaan ini membuat proses belajar terasa lebih rileks dan menyenangkan.

2. Belajar sambil berkegiatan Dalam organisasi, mahasiswa belajar softskill tidak hanya dari teori, tetapi juga melalui praktik langsung dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. (Mike Pedler 2011).

Misalnya, belajar manajemen acara dengan terlibat langsung dalam kepanitiaan suatu event. Belajar sambil melakukan kegiatan tentu lebih menyenangkan daripada hanya mempelajari teori di kelas.

3. Lingkungan yang mendukung kreativitas Organisasi kemahasiswaan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan diri dan berkreasi. Mereka dapat mencoba hal-hal baru, mengembangkan ide-ide segar, dan bereksperimen dengan pendekatan yang inovatif. (Tom Kelley dan David Kelley 2013).

Lingkungan yang mendukung kreativitas ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan menantang secara positif.

4. Kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat Dalam organisasi, mahasiswa dapat mengikuti kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, seperti olahraga, seni, jurnalistik, atau bidang lainnya. Ketika mahasiswa belajar sesuatu yang mereka minati, proses belajar akan terasa lebih menyenangkan dan bermakna.

5. Membangun jaringan pertemanan yang luas Organisasi kemahasiswaan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang baru dari berbagai latar belakang. Membangun jaringan pertemanan yang luas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat untuk pengembangan diri dan karir di masa depan.

Selain mengembangkan softskill yang penting, organisasi kemahasiswaan juga menawarkan lingkungan belajar yang menyenangkan, penuh persahabatan, dan mendukung kreativitas serta minat mahasiswa. Kombinasi ini menjadikan organisasi kemahasiswaan sebagai wadah belajar yang efektif sekaligus mengasyikkan bagi para mahasiswa.

Mengapa mahasiswa harus berorganisasi?

Organisasi merupakan tempat ideal untuk mengembangkan softskill Seperti yang telah dibahas sebelumnya, organisasi kemahasiswaan menjadi tempat yang sangat baik untuk mengembangkan berbagai softskill atau keterampilan interpersonal yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Melalui organisasi, mahasiswa dapat berlatih kemampuan kepemimpinan, komunikasi, manajemen waktu, kerja tim, dan pemecahan masalah dalam situasi nyata, serta memperluas jaringan ketika berorganisasi, mahasiswa akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang baru dari berbagai latar belakang. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk membangun jaringan pertemanan dan koneksi yang luas, yang dapat bermanfaat untuk pengembangan karir di masa depan.

Organisasi juga dapat mengeksplorasi minat dan bakat Organisasi kemahasiswaan menawarkan beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa, seperti seni, olahraga, jurnalistik, sosial, dan lain-lain.

Dengan berorganisasi, mahasiswa dapat mengeksplorasi dan mengembangkan minat serta bakatnya di luar kegiatan akademik dan dapat membangun rasa percaya diri Keterlibatan dalam organisasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengambil tanggung jawab, memimpin proyek, dan berkontribusi secara nyata. Pengalaman ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Selain itu organisasi mengajarkan manajemen waktu Sebagai mahasiswa, waktu adalah sumber daya yang sangat berharga. Berorganisasi mengajarkan mahasiswa untuk mengatur waktu dengan baik, memprioritaskan kegiatan, dan mencapai keseimbangan antara aktivitas akademik dan non-akademik, memupuk jiwa kepemimpinan organisasi kemahasiswaan memberikan platform bagi mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan.

Mereka dapat berlatih mengambil keputusan, memimpin tim, dan memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan bersama, dan yang sangat penting suatu organisasi membangun keahlian multitasking Dalam organisasi, mahasiswa harus menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawab sekaligus. Ini melatih kemampuan multitasking, yang sangat bermanfaat dalam dunia kerja modern yang dinamis.

Dengan demikian, berorganisasi memberikan banyak manfaat bagi pengembangan diri mahasiswa, baik dari segi softskill, jaringan, minat dan bakat, percaya diri, manajemen waktu, kepemimpinan, hingga kemampuan multitasking. Pengalaman ini akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi mahasiswa dalam meraih kesuksesan di masa depan.