SURABAYA, Limadetik.com – Gerakan selamatkan Jawa Timur (GAS-Jatim) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD provinsi Jawa Timur. Dalam aksinya, Gas-Jatim mempersoalkan dana hibah sebesar 2,9 triliun yang tidak ter SPJ kan.
Koordinator aksi, Ahmad menuturkan, hasil kajian Gas-Jatim menemukan 11 SKPD provinsi yang belum menyetorkan SPJ per 17 Maret 2020.
“Dana Hibah yang tidak ter SPJ kan 2,9 triliun, tapi ini luput dari pantauan DPRD provinsi Jawa timur”. tuturnya, Jumat (14/8/2020).
Ahmad menuding, DPRD provinsi mandul karena tidak bisa melakukan kontroling terhadap SKPD yang nakal dan tidak menyetorkan pertanggungjawaban kepada Gubernur.
“Dewan ini disumpah untuk menjalankan tiga fungsinya, tapi ternyata mereka tidak menjalankannya. Mereka mengkhianati sumpahnya sendiri”. ungkapnya saat menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur.
Massa aksi sempat ricuh dan saling dorong dengan aparat, karena massa aksi memaksa untuk bertemu dengan ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, sebelumnya masa aksi ditemui oleh Kuswanto, namun mereka menolak dan meminta bertemu dengan ketua langsung.
Namu tidak lama kemudian, Kusnadi ketua DPRD Provinsi Jawa Timur akhirnya keluar menemui masa aksi di depan kantor. Saat menemui massa aksi, ia menyatakan terimaksih kepada Gerakan Selamatkan Jawa timur yang telah menyampaikan aspirasinya. Ia berjanji akan memanggil SKPD terkait dan akan bertanya kepada sekda dana hibah tersebut digunakan untuk siapa dan dimana saja.
“Sebenarnya sudah ada yang menyampaikan laporan ini kepada kami, dan kami akan memanggil dinas terkait untuk mempertanyakan kejelasannya, karena saya sendiri belum tahu siapa saja yang menerima”. jawabnya saat menemui massa aksi. (ron/yd)
