Petani Sumenep Diyakini Tidak Berpengaruh Kebijakan Impor Jagung

×

Petani Sumenep Diyakini Tidak Berpengaruh Kebijakan Impor Jagung

Sebarkan artikel ini
Bambang Heriyanto sumenep

SUMENEP, limadetik.com – Petani Jagung asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dipastikan tidak akan terpengaruh kebijakan pemerintah untuk mengimpor jagung.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumenep, Bambang Heriyanto, Kamis (22/11/2018).

“Petani jagung tidak akan terpengaruh oleh kebijakan pemerintah terkait impor jagung. Karena, petani di Sumenep ini sudah mandiri,” terangnya.

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan impor jagung pada akhir 2018 ini guna menjaga stabilitas kebutuhan pakan ternak nasional.

Keputusan Pemerintah mengimpor jagung pakan ternak sebanyak 50 ribu hingga 100 ribu ton akhir 2018 untuk menjaga kebutuhan para peternak mandiri. Kendati demikian, 60 persen petani di Bumi Sumekar ini mengunggulkan jagung lokal dengan varitas tersendiri yang tersebar di Kecamatan Manding, Talango, dan Guluk-Guluk.

“Kami yakin dengan kualitas jagung lokal para petani di Sumenep akan tetap kuat,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Sumenep memiliki lahan jagung yang luas. Berdasarkan dara dinas terkait, Sumenep  memiliki 117.125 hektare jagung yang tersebar di 27 kecamatan baik daratan maupun kepulauan dengan tingkat produktivitas mencapai 2 hingga 3 ton per hektare.

“Dari lahan produktif itu, mampu memproduksi jagung 234.250 ton hingga 351.375 ton per hektare,” ucap Bambang.

Maka dari itu, pihaknya menyarankan supaya para petani tidak resah dengan kebijakan impor jagung yang dilakukan pemerintah. Diyakini keputusan tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap petani lokal, apalagi impor jagung untuk jenis hibrida.

“Kami harap masyarakat tenang. Tidak usa hawatir dengan kebijakan pemerintah yang akan mengimpor jagung,” sarannya.(hoki/rud)