Daerah

Polemik Pemberhentian Security Citra Garden, Warga Setempat dan Perumahan Ancam Demo Jika Aspirasi Tak di Akomodir

×

Polemik Pemberhentian Security Citra Garden, Warga Setempat dan Perumahan Ancam Demo Jika Aspirasi Tak di Akomodir

Sebarkan artikel ini
Polemik Pemberhentian Security Citra Garden, Warga Setempat dan Perumahan Ancam Demo Jika Aspirasi Tak di Akomodir
Warga perumahan saat berkomunikasi dengan pihak outsourcing perumahan Citra Garden beberapa waktu lalu. (zal/Limadetik)

Polemik Pemberhentian Security Citra Garden, Warga Setempat dan Perumahan Ancam Demo Jika Aspirasi Tak di Akomodir

LIMADETIK.COM, SIDOARJO – Pemberhentian sepihak terhadap Andi Kusen, seorang security di perumahan Citra Garden, telah memicu reaksi keras dari warga Desa Sidokepung dan perumahan Citra Garden Blok Grand Hill serta Orchid di Sidoarjo, Senin (25/3/2024).

Mereka bersiap untuk melakukan aksi demonstrasi di kantor PT Cahaya Fajar Abaditama, tempat pengembang perumahan tersebut, di Desa Entalsewu, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai bentuk protes terhadap pemberhentian sepihak terhadap Andi Kusen.

Handoko, salah seorang warga Desa Sidokepung, menyatakan bahwa tindakan pemberhentian tersebut dianggap berlebihan dan tidak manusiawi.

“Kami menilai apa yang dilakukan oleh pihak outsourcing ini sangat berlebihan,” ujar Handoko.

Pasalnya, hanya karena tertidur spontanitas di atas kursi tempat kerjanya saja harus diberhentikan. Begitu juga hanya terdapat perilaku sepele seperti merokok, harus dikenakan sanksi yang tak wajar.

Apalagi, security Citra Garden ini juga mengemban beban tugas kerja dengan waktu lama. “Per shift, waktu kerjanya ini 12 jam lho. Belum lagi ketika tidak masuk kerja ada potongan gaji sebesar Rp 200 ribu,” tandasnya.

Disebutkan bahwa meskipun karyawan melampirkan surat izin atau keterangan, pihak manajemen tetap melakukan pemotongan gaji atas absen tidak masuk kerja.

Polemik Pemberhentian Security Citra Garden, Warga Setempat dan Perumahan Ancam Demo Jika Aspirasi Tak di Akomodir
Ibu Ketua RT Perumahan Citra Garden Blok Grand Hill dan Orchid Desa Sidokepung, Buduran, Sidoarjo. (zal/Limadetik)

Menurut Handoko, saat ini mereka juga sedang memperhatikan potongan gaji yang diberlakukan walaupun ada surat izin atau keterangan sakit dari dokter.

“Tak manusiawi mas, kami melihat perlakuan terhadap pegawai yang juga warga desa setempat,” terangnya.

Lebih lanjut, menurut Handoko, sekitar lebih dari 100 warga perumahan setempat telah menandatangani surat pernyataan bersama untuk menolak pemberhentian security tersebut.

Mereka mendukung security tersebut karena gajinya berasal dari iuran warga, sehingga warga memiliki hak untuk menentukan nasib pekerja tersebut.

Melalui pesan seluler, Ketua RT perumahan blok Grand Hill dan Orchid, Khusnul Khotimah, mengingatkan pihak outsourcing untuk tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan.

Dia menyatakan bahwa sebagian warga telah setuju untuk menghentikan pembayaran uang IPKL jika aspirasi mereka tidak diakomodir.

“Kami juga berencana untuk mengelola keamanan dan pengelolaan sampah sendiri dengan biaya yang lebih murah,” pungkasnya.