LIMADETIK.COM, SUMENEP – Sejak awal tahun 2022, Puskesmas Pandian Kecamatan Kota Sumenep terus melakukan berbagai upaya untuk menekan meningkatnya angka stunting, khususnya di wilayah kerja Puskesmas yang berada di Kota, Kabupaten Sumenep.
Hal itu terbukti dengan turunnya angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Pandian yang graficnya menjelang akhir tahun 2022 sudah diangka paling kecil, yakni hanya ada 13 orang/balita. Angka ini tentu lebih kecil dari tahun sebelumnya.
Kepala Puskesmas Pandian Kecamatan Kota Sumenep, H.Achmad Syamsuri, M.Kes mengatakan, turunnya angka stunting di wilayah kerjanya merupakan iktikad baik bersama nakes, Bhabinkamtibmas maupun Babinsa serta bidan desa.
“Kita semua bergerak bersama-sama, melibatkan ormas, seperti NU dan Muhammdiyah, Aisiyah, Fatayat NU, Muslimat Nu dan kepemudaan, untuk melakukan pemantauan dan pengecekan secara berkala terhadap warga, sehingga penanganan stunting bisa benar-benar teratasi” katanya, Rabu (14/12/2022).
Sejauh ini kata Kapus Pandian, pihaknya juga berupa melakukan pemberian makanan tambahan bagi bayi yang kurang gizi atau gizi buruk, sehingga upaya menghentikan stunting ini bisa diminimalisir.
“Pemberian vitamin juga kita lakukan, baik untuk ibu hamil untuk mengantisipasi terjadinya gizi kurang. Kita juga berikan pemberian makan tambahan (PMT) baik untuk yang kurang gizi maupun yang ibu hamil” ungkapnya.
Pemberian makanan tambahan (PMT) itu kata H.Mamat sapaan akrabnya menyebutkan, untuk yang ibu hamil akan diberikan PMT selama 90 hari, sedang untuk balita kurang gizi akan mendapatkan makanan tambahan selama 28 hari.
“Harus bisa dibedakan stunting dan gizi kurang, kalau stunting ini berdasarkan pertumbuhan balita, baik dari tinggi badan, sedang untuk balita yang kurang gizi tentu akan melihat pada pertumbuhannya, teermasuk berat badannya” terangnya.
Sejauh ini kata Kapus Pandian, pihaknya terus melakukan pendeteksian dini untuk stunting, sejak dari dalam kandungan dilakukan pemeriksaan berkala, sehingga dapat diketahu perkembangan sang bayi.
“Di tiap-tiap Posyandu, kita melakukan pendeteksian bagi ibu hamil, sejauh mana perkembangan bayinya. Kita juga ada bulan timbang, jadi akan diketaui saat bayi ditimbang, apakah ada perkembangan kenaikan berat badannya atau sebaliknya” paparnya.
Terakhir Kapus Pandian ini menghimbau kepada para ibu yang hamil, dan ibu yang memiliki balita untuk terus melakukan pemeriksaan perkembangan kehamilannya, sejak minggu pertama dia hamil. Begitu juga balita terus dilakukan pengecekan, apakah ada pertumbuhan yang bagus atau sebaliknya.
“Baik ibu hamil maupun ibu yang memiliki balita, agar terus melakukan pemeriksaan perkembangan cabang bayi dalam kandungan dan melakukan timbangan bagi balitanya. Karena disini nanti akan ketemu, apakah bayi dalam kandungan dan balita yang ada naik berat badannya, tinggi dan sebagainya” tukasnya.