Kesehatan

Puskesmas Sapeken Gencar Lakukan Pelacakan Bagi Pasien TBC yang Mangkir

×

Puskesmas Sapeken Gencar Lakukan Pelacakan Bagi Pasien TBC yang Mangkir

Sebarkan artikel ini
Puskesmas Sapeken Gencar Lakukan Pelacakan Bagi Pasien TBC yang Mangkir
Tenaga Kesehatan Puskesmas Sapeken edukasi pasien TBC yang mangkir

Puskesmas Sapeken Gencar Lakukan Pelacakan Bagi Pasien TBC yang Mangkir

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Puskesmas Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur gencar melakukan penyisiran terhadap warga yang menjadi pasien Tuberculosis (TBC) yang mangkir yakni putus obat TBC atau mangkir dari perawatan rutin dokter maupun tenaga kesehatan (nakes).

“Pasien tuberculosis (TBC) itu yang tidak melanjutkan pengobatan sesuai jadwal yang seharusnya. Dikatakan putus obat ketika pasien TBC tidak melanjutkan pengobatan selama 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatan selesai” kata Kepala Puskesmas Sapeken, Kepala Puskesmas Sapeken, drg. Siti Amina, Z. M.Kes, Senin (18/8/2025).

Menurut drg. Siti Amina, pasien yang mangkir dari pengobatan TBC akan berdampak pada kegagalan terapi, penyebaran TBC semakin meluas, bakteri TBC menjadi lebih resisten terhadap obat.

“Puskesmas Sapeken dalam kegiatan pelacakan kasus mangkir pasien TBC dilakukan untuk mengembalikan pasien yang putus obat (mangkir) ke dalam program pengobatan TBC” ujarnya.

Puskesmas Sapeken Gencar Lakukan Pelacakan Bagi Pasien TBC yang Mangkir
Nakes puskesmas sapeken nampak terpantau sedang mendatangi kediaman pasien kedua TBC

Sehingga, lanjut Kepala Puskemas Sapeken itu, pengobatan dapat diselesaikan dengan tepat dan mencegah terjadinya kekebalan obat serta penularan lebih lanjut. Kegiatan pelacakan dilakukan pada tanggal 26 Juli 2025 di Desa Sapeken.

“Petugas nakes (perawat) mendapatkan dua pasien mangkir TBC. Kedua pasien yang mangkir ini mengungkapkan bahwa alasan mereka mangkir yakni karena mereka merasa sudah tidak batuk, sehingga mereka berfikir bahwa mereka sudah sembuh dan tidak perlu meminum obat lagi” ungkap drg. Amina.

Ia menjelaskan, perawat yang bertugas memberikan edukasi tentang pengobatan TBC beserta manfaat dan dampak jika putus obat. Kemudian memberikan pemahaman kepada keluarga untuk ikut serta mendukung, mendampingi, memantau agar pasien bisa menyelesaikan pengobatan.

“Selanjutnya, perawat memberikan pemahaman kepada pasien untuk melakukan pengobatan TBC ulang. Hal tersebut dilakukan kepada dua orang pasien mangkir agar tidak resistensi obat, penyakit tidak kambuh, dan mencegah penyebaran infeksi” demikian Kepala Puskesmas, drg. Siti Amina menyampaikan.