Oleh: Firda Rohmatul Aimah
LIMADETIK.com — Siapa orang di dunia yang tidak tahu mengenai pancasila? Semua orang mengetahuinya. Pancasila terkenal diseluruh dunia, maka jangan sampai rakyat Indonesia sendiri tidak mengetahui tentang pancasila. Sebagai rakyat Indonesia sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengetahui dasar terbentuknya pancasila. Pancasila mengalami banyak sejarah dalam pembentukannya.
Sejarah telah mencatat bagaimana Pancasila dapat terbentuk. Pancasila mengalami masa pembentukannya sejak masa Kerajaan. Seperti yang tersebutkan dalam buku Pendidikan Pancasila bahwa kerajaan Majapahit telah mencanangkan nilai-nilai nasionalisme. Majapahit menjulang dalam arena sejarah bangsa Indonesia dan banyak meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme Negara kebangsaan Indonesia.
Sebab musabab datangnya bangsa Eropa ke Indonesia,tepatnya pada abad XVI dimana agama Islam mulai berkembang diIndonesia diiringi dengan berkembangnya kerajaan Islam, seperti Demak.Mulailah keberadaan bangsa Eropa yakni yang awalnya datang ke Indonesia dengan niat ingin melakukan jual-beli remah-rempah hingga ada niatan ingin menguasai Indonesia.
Portugis adalah Negara Eropa yang pertama singgah di Indonesia yang kemudian diikuti oleh Spanyol dan Belanda. Belanda adalah Negara terlama dalam menjajah Indonesia, Belanda sukses membawa penderitaan rakyat dari tahun ketahun, Belanda juga sukses membuat sistem Monopoli perdagangan dan membuat sistem kerja paksa dikalangan rakyat Indonesia. Sampai akhirnya Jepang datang dengan menawarkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, sedangkan saat itu pula Jepang sedang dalam keadaan berperang dengan Negara sekutu (Amerika, Rusia, Inggris, Prancis, Belanda, dan Negara sekutu lainnya). Maka Jepang memberikan janji-janji yang tak kunjung datang hingga membuat rakyat Indonesia mendesak agar jepang segera memenuhi janjinya.
Maka dibentuklah BPUPKI sebagai badan yang akan menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan, dan berlanjut sampai PPKI. Dikarenakan Jepang telah kalah dari sekutu maka saat itulah PPKI melakukan tugasnya dengan membuat Undang-Undang Dasar Negara serta memilih Presiden dan Wakil Presiden, sampai akhirnya terdapat peristiwa Rengasdengklok dan Indonesia siap memproklamsikan Kemerdekaannya ke esokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Suatu kebahagiaan yang tiada tara bagi rakyat Indonesia dimana setelah sekian tahunya mereka hidup di atas penderitaan dan siksaan bangsa lain yang begitu kejam dan arogan. Kini saat bendera merah putih mampu dikibarkan di setiap harinya maka patut sekali kita generasi penerus untuk bersyukur.
Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila lahir tidak hanya dari 1 pemikiran tokoh nasional, namun dari beberapa tokoh yang telah dengan matang memikirkan dan mempertimbangkan serta telah meneliti rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Pancasila adalah lambang dari persatuan Indonesia.
Dimulai dari sejarah bagaimana pancasila bisa menjadi item penting dan ideologi bagi Indonesia. Banyak tokoh yang beperan dalam terbentuknya pancasila. Pancasila mengalami perumusan dan pengesahan dalam proses yag panjang. Tokoh -tokoh besar islam juga ikut andil dalam perumusan pancasila seperti KH.Abdul Wahid Hasyim misalnya yang mendiskusikan poin pertama Piagam Jakarta yang saat ini kita dengar dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang sesuai dengan situasi yang dialami, sehinga tidak menutup kemungkinan pancasila akan berbeda-beda pada setiap masa atau periode, baik masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi. Pada masa orde lama pancasila mengalami masa terbentuknya implementasi dalam sistem kenegaraan, dimana pada masa ini pencasila benar-benar mengalami banyak persoalan mulai dari kekacauan dan faham-faham mulai masuk keIndonesia. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengganti pancasila sebagai dasar negara dengan faham komunis oleh PKI.
Karena banyaknya kekacauan yang dialami pada masa orde lama, maka orde baru adalah masa perbaikan total. Perbaikan sistem pemerintahan dan sistem pengelolahan rakyat, lalu kemudian pancasila sampai pada masa reformasi. Masa Reformasi memiliki arti suatu gerakan untuk memformat ulang keadaan Indonesia, mendesain ulang sistem tatanan negara.
Pancasila merupakan ideology bangsa. Mengapa demikian? Sebelum membahas pancasila sebagai ideologi Negara maka langkah awal bagi kita adalah mengetahui pengertian dari ideologi. Ideologi mengandung arti “ide”yang berarti gagasan atau konsep, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiahnya ideology berarti ilmu pengertian-pengertian dasar atau yang kita lumrah dengar dengan kata cita-cita. Secara umum dapat dikatakan gagasan-gagasan atau ide-ide yang menyeluruh dan sistematis mencakup bidang sosial, bidang politik, bidang kebudayaan, dan bidang keagamaan.
Banyak ideology yang dianut oleh Negara-negara tetangga, namun dari sekian banyak ideology tersebut hanya Pancasilalah yang sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia. Berdasarkan beberapa pratinjau yang dilihat, maka dapat disimpulkan apakah penyebab dan alasan pancasila digunakan sebagai ideology bagi Indonesia. Hal ini disebabkan karena pancasila adalah ideology yang terbuka, tidak tertutup dan tidak terlalu membebaskan rakyat dalam menjalankan HAM, namun tetap semua masih dibawah kontrol undang-undang.
Rakyat bebas mengaspirasikan apa yang ada di dalam benaknya dengan catatan bernilai positif. Pancasila merupakan satu-satunya ideology yang mencakup semua aspek, pancasila mampu bersifat terbuka dengan perubahan-perubahan baru dan tidak menutup diri, sehingga tidak ingin tersentuh ajaran-ajaran baru, dan pancasila selalu menggunakan sistem Filtrasinya.
Selain pancasila merupakan ideology bangsa, pancasila juga merupakan filsafat Filsafat adalah kata yang sering kita dengar, terlebih dikalangan Mahasiswa yang telah memiliki relasi cukup luas. Filsafat dapat kita artikan sebagai sarana untuk memaknai dunia dalam kaca agama dalam kaca mata pemikiran yang lebih dalam, dalam artian pelaksanaan pancasila sebagai filosofi Negara adalah mampu melaksanakan demokrasi berdasarkan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila kerap menjelma sebagai etika dalam berpolitik. Kita semua tahu bagaimana rumitnya kehidupan politik, guncangan kerap menjadi hal yang biasa dalam kehidupan politik. Namun entah mengapa dengan alasannya masing-masing banyak orang yang antusiasi berkecipu dalam dunia politik. Hal ini menjadi tolak ukur bahwa dunia politik memiliki daya tarik tersendiri. Dunia politik selalu menberikan pesonanya dalam segi ucapan maupun tindakan. Oleh karenanya maka perlu melibatkan pancasila dalam dunia politik, karena pancasila merupakan sumber estetika dalam beretika. Maka dari itu perlu adanya kontrolling dalam pelaksanaan politik agar tidak terjadi simpang siur.
Dalam pelaksanaan pancasila sebagai etika politik menuntut agar mengacu pada nilai-nilai pancasila, karena bagaimanapun pancasila adalah pedoman berbangsa dan bernegara.
Pancasila bukan hanya mengatur dalam kehidupan politik saja. Dalam pelaksaan pancasila sebagai pusat tatanan kehidupan, pancasila mengikuti sistem masyarakat madani. Apakah masyarakat kadani itu? Masyarakat Madani adalah tatanan kehidupan bernegara yang telah ada sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW. Konsep masyarakat Madani pertama kali muncul pada zamannya Rasulullah.
Konsep yang digambarkan dalam masyarakat madani adalah penerapan kehidupan yang aman dan sejahtera. Sesuai dengan dalil QS.Saba’:15 yang artinya “(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengecimpun”. Konsep masyarakat madani merupakan bentuk tatanan yang sangat bagus, mengapa demikian? Karena banyak nilai-nilai kenegaraan yang diterapkan dalam sistem tersebut.
Bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilaksanakan dengan baik agar tidak terjadi pro dan kontra, agar tidak ada salah satu pihak yang merasa beruntung sedangkan ada pihak lain yang merasa rugi, namun sistem tatanan Negara yang semua sama-sama mengalami untung maupun rugi. Kerukunan yang terjalin dalam sistem masyarakat madani sangatlah erat bahkan kompleks. Banyak karakteristik yang tercantum dalam masyarakat madani.
Ajaran Tauhidullah, bersikap sesuai dengan fitrah manusi, mengandung ajaran yang sempurna, kebenarannya mutlak, mengajarkan keseimbangan, dan berlaku secara universal. Inilah alasannya mengapa pancasila sangatlah memberi nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai yang terkandung dalam pancasila dapat diterima oleh seluruh rakyat Indonesia, dikarenakan karena pancasila ada dari persetujuan bersama, bukan karena perwakilan daerah saja. Pancasila dianggap sebagai sistem yang menata kehidupan. Mengapa demikian? Hal ini ikarenakan didalam pancasila terdapat norma-norma yang mampu mengatur tatanan kehidupan manusia, dari segi berbangsa , bernegara maupun bermasyarakat. Termasuk konsep pancasila yang salah satunya diambil dari zamannya Rasulullah, yakni konsep Masyarakat Madani. Konsep ini ada sejak zamnnya Rasulullah dan saat ini dikembangkan di Indonesia.
Namun yang dimaksudkkan adalah konsep bagaimana dalam menjalankan sistem tatanan Negara dengan masyarakat yang multi cultural. Karena rakyat yang ada diIndonesia begitu banyak dan berbeda-beda, maka pancasilapun mengatur tatanan Negara dengan cara menyendirikan setiap item-item untuk menjalankan dan mensosialisakan kegiatan.
Di antara item-item tersebut adalah konsep pancasila dalam berpolitik, dalam beragama yang IMTAQ dan IPTAQ, dalam bidang ekonomi,sosial budaya, HAM, dan paradigma revormasi. Semua item-item tersebut ada dalam pancasila sila pertama sampai sila kelima. Segala bentuk pertimbangan telah dilakukan para pendahulu demi tercapainya kemerdekaan Indoonesia. Maka sudah sepatutnya bagi kita, generasi penerus bangsa untuk menjaga dan mewujudkan cita-cita nenek moyang kita.
Banyak cara yang mampu kita lakukan untuk merealisasilakan hal ini. Kita semua tahu bahwa pancasila mencakup segala bidang. bidang sosial, bidang ekonomi, bidang teknologi, dll. Sebagai contohnya di bidang sosial, bidang ini mengarahkan kita untuk melakukan akses kesosialisasian seperti peduli riau dan kegiatan bakti sosial lainnya. Dalam bidang ekonomi seperti kita membantu perekonomian Indonesia. Beribu-ribu mahasiswa dengan basic ekonomi diharap mampu mengadakan perubahan pada perekonomian dalam Indonesia maupun pada jenjang dunia.
Dalam bidang teknologi, diharapkan kita mampu menginovasi teknologi-teknologi untuk perkembangan dan kemajuan Indonesia. Teknologi yang ada di dunia, setiap harinya selalu berkembang, hal itu mampu kita rasakan, bisa kita bandingkan antara zaman dahulu dan zaman sekarang. Saat ini sudah jarang bagi orang untuk pergi ke swalayan atau toko-toko, mereka lebih praktis dengan menggunakan sistem online seperti menggunakan Go-Jek atau Grab-Food. Ini menjadi bukti bahwa setiap harinya selalu ada perubahan.
Dalam bidang teknologi kita mampu menlihat banyaknya fenomena-fenomena yang banyak beredar dimasyarakat. Kita semua tahu apakah yang dimaksud dengan HOAX atau berita bohong, kita semua tahu bagaimana mengerikannya efek yang dihasilkan dari hoax. Untuk itu sebagai bentuk kemajuan teknologi yang harus kita manfaatkan dengan bijak, sudah sepatutnya kita mulai mengadakan program baru, yakni program anti Hoax.Mengadakan program anti Hoax dengan cara memilah informasi dan mencari sumber kebenarannya terlebih dahulu.
Kita semua tahu bahwa sering sekali masyarakat asal menyebarkan video atau gambar tanpa memilah apakah informasi tersebut benar ataukah salah. Ini adalah salah satu akibat dari teknologi yang semakin maju. Siapakah yang salah? Teknologinya atau penggunanya? Yah… kita harus bijak dalam memanfaatkan teknologi, jangan sampai karena kemajuan teknologi membuat kita menjadi terpecah.
Pancasila begitu universal, mengapa demikian? Karena dalam pancasila juga mengatur cara bijak dalam berteknologi. Apakah buktinya? Buktinya terdapat dalam sila ke-2 yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” manusia akan kehilangan etikanya jika ego selangkah lebih maju. Pancasila benar-benar landasan yang sangat sesuai dengan segala kondisi, baik kondisi masa lalu, sekarang atau nanti yang akan datang. jika bukan kita yang menjaga dan melestarikan pancasila, siapa lagi? Nenek moyang telah berhasil menjaga pancasila, sehingga kita bisa merasakan hikmah dari pancasila. Lalu jangan sampai pancasila tak mampu dirasakan oleh generasi setelah kita.
Jika kita selalu berpegang pada pancasila sebagai dasar Negara, maka tidak akan ada lagi pertumpahan darah, saling tuding menuding, saling mengolok, salik bertengkar, saling menghujat, dan saling-saling lainnya. jadikan pancasila sebagai hal sakral yang harus dijaga keutuhannya, harus dijaga fungsinya , dan harus dijaga karena takkan mungkin bagi Indonesia merumuskan pancasila yang ke-dua kaliya. Mengapa demikian?. Karena untuk membentuk sebuah pancasila saja membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Maka, mari menjaga pancasila saat ini dan untuk kedepannya. (*)
Judul Buku : PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK PERGURUAN TINGGI
Penulis : M. Taufik, S.H., M.H., Diyan Isnaeni, S.H., M.H., Dr. Mayiyadi, S.H., M.H., Prof. Dr. Drs. Yaqub Cikusin, S.H., M.Si., Dr. Hj. Rahmatul Hidayati, S.H., M.H., Dr. Suratman, S.H., M.H., Drs. H. Moh. Bakar Misbakhul Munir, M.H., H. Umar Said Sugiharto. S.H., M.S., Dr. H. Abdul Rokhim, S.H., M.Hum., Hayat, S.Ap., M.Si., Drs. Noorhuda Muchsin, B.E., M.M., Dr. Ir. Sumartono, M.P.
Penyunting : Hayat dan H. Suratman