BANGKALAN, Limadetik.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Bangkalan, Jawa Timur mencatat adanya peningkatan lalu lintas produk pertanian baik ekspor dan antar area yang signifikan disepanjang masa pandemi.
Fasilitasi komoditas briket tempurung kelapa yang mulai memasuki pasar ekspor di tahun 2019 ke dua negara masing-masing Rusia dan Ukraina kini menambah negara tujuan barunya ke Maldova. Ekspor perdana ke salah satu negara Eropa Timur ini dilakukan pada awal minggu pertama Agustus 2020.
“Untuk dapat terus mendukung ekspor komoditas ini, kami bersama dengan instansi kepabeanan Bangkalan melakukan koordinasi ke lokasi industri pengolahan briket tempurung kelapa, ” kata Kepala Karantina Pertanian Bangkalan, Agus Mugiyanto melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (15/8/2020).
Menurut Agus, untuk mewujudkan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pelaku ekspor komoditas pertanian.
Agus menambahkan, berdasarkan catatanya pada triwulan II-2020 348 ton briket tempurang kelapa dengan nilai mencapai Rp. 2,7 miliar. Hal ini meningkat cukup signifikan dibandingkan kinerja disepanjang tahun 2019 lalu yang hanya berhasil membukukan nilai ekonomi sebesar Rp. 1,75 milyar atau sejumlah 224 ton saja.
Selain briket, Agus menyebutkan komoditas ekspor unggulan asal wilayah kerjanya adalah daun kelor. Pada triwulan II-2020 tercatat 11,4 ton daun kelor kering dengan nilai Rp. 465 juta, sementara disepanjang tahun 2019 hanya tercatat 17,4 ton daun kelor dengan senilai Rp.696 juta saja.
“Hanya sayang, sementara ini eksportasi masih melalui pintu pengeluaran Semarang. Kedepan kita dorong untuk dapat di ekspor langsung dari Bangkalan,” jelas Agus.
Lalu Lintas Sapi Potong Madura Meningkat.
Selain lalu lintas ekspor yang meningkat, lalu lintas sapi potomg asal peternak di Kabupten Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep juga meningkat disepajang masa pandemi. Sebanyak total 42.330 ekor Sapi Madura dengan nilai ekonomi Rp 635 miliyar telah dilalulintaskan ke wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan bahwa sejalan dengan tugas perkarantinaan jajarannya yang berada di seluruh Propinsi ini akan melakukan pengawasan dan pengendalian mutu baik pangan dan pakan asal produk pertanian.
“Khususnya 11 bahan pangan pokok strategis termasuk sapi. Selain sehat, aman dan harus lancar pendistribusiannya,” kata Jamil.
Selain itu, pihaknya juga mendapat tugas strategis dari Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo,red) untuk mengawal gerakan tigakali lipat ekspor atau Gratieks.
“Untuk tugas ini, kami melakukan pencatatan, pengawal dan juga pendampingan. Sinergisitas dengan pemerintah daerah, pelaku usaha dan petani terus kami lakukan guna mendorong pengembangan kawasan pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor” pungkas Jamil. (Yudi/Yd)