Daerah

Soal Digital School, Anggota DPRD Sumenep Ingatkan Substansi Pendidikan

×

Soal Digital School, Anggota DPRD Sumenep Ingatkan Substansi Pendidikan

Sebarkan artikel ini
IMG 20190626 WA0042

SUMENEP, Limadetik.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada tahun ajaran baru 2019/2020 akan menerapkan program Digital School (DS). Bahkan Disdik telah melakukan pelatihan terhadap para guru sejumlah sekolah yang bakal menerapkan DS.

Program tersebut mendapat perhatian anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Abrari. Menurutnya, program tersebut pernah diwacanakan pada tahun 2.000. Sehingga menurutnya, program itu bukanlah program baru. Sehingga politisi PDI P ini mengingatkan Disdik tentang substansi pendidikan.

“Substansi pendidikan itu bagaimana peserta didik atau civitas akademika yang terlibat di dalam pendidikan itu semuanya bersekutu untuk mewujudkan bersama cita-cita pendidikan,” katanya saat ditemui limadetik.com di ruang kerjanya, Rabu (26/6/2019).

Menurutnya, salah satu substansi pendidikan adalah membenahi mentalitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik guru dan juga peserta didik. Supaya dalam konteks penggunaan digital bisa terarah, efisien dan efektif.

“Kalau melihat programnya, Kadisdik yang baru ini memang telah melakukan inovasi, tapi jangan sampai keluar dari tujuan pendidikan itu sendiri,” tegasnya.

Hingga saat ini, lanjut mantan wartawan itu, pihaknya tidak pernah diajak rembuk bersama dalam pencanangan program Digital school tersebut, bahkan hanya diberi laporan atas program tersebut.

“Kami tidak pernah diajak rembuk. Kami hanya diberi laporan oleh Dinas Pendidikan bahwa tahun ini dicanangkan program tersebut,” tukasnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, terus berbenah dalam peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun ajaran baru 2019/2020 ini, Disdik akan menerapkan program barunya yaitu Digital School di 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri.

Ke 10 SMPN itu tersebar di empat sekolah di kecamatan Kota, dua di Kecamatan Saronggi dan Kecamatan Kalianget, Bluto, Ambunten dan Gapura masing-masing satu sekolah.

“Pada tahun pelajaran nanti akan ada yang berbeda dari model pembejaran sebelum-sebelumnya. Dimana sekolah nanti akan ada satu server yang bisa diakses secara offline tanpa internet yang akan digunakan dalam program Digital School,” kata Bambang. (hoki/dyt)