Terpilih Jadi Ketua ISNU Bangkalan, Ra Zawwir Ingin Bangun Rumah Sakit Islam

×

Terpilih Jadi Ketua ISNU Bangkalan, Ra Zawwir Ingin Bangun Rumah Sakit Islam

Sebarkan artikel ini
IMG 20190723 WA0033

BANGKALAN, Limadetik.com — Ikatan Sarjana Nahdlotul Ulama (ISNU) Kabupaten Bangkalan, dinahkodai oleh Ahmad Muzawwir periode 2019-2024. Terpilihnya Ahmad Muzawwir berdasarkan hasil musyawarah. Sebab, periode sebelumnya tidak begitu aktif.

Terpilihnya Ra Zawwir menjadi ketua ISNU Bangkalan memiliki keinginan yang bagus dengan rencana mendirikan Rumah Sakit Islam (RSI) dan universitas berlebel NU di kabupaten dzikir dan sholawat.

Hal itu diungkapkan Ketua ISNU terpilih Kabupaten Bangkalan, Ahmad Muzawwir. Ia menyampaikan, niatan tersebut lantaran dorongan kepengurusan sebelumnya untuk mendirikan RSI dan Universitas Ke NU-an.

“Karena rencana dari kepengurusan kemarin itu, kita ini kebetulan memiliki pengurus yang dari latar belakang dokter, menginginkan rumah sakit islam atau NU, Itu yang pertama.

Yang kedua ingin adanya sebuah perguruan tinggi apakah itu universitas atau sekolah tinggi,” ujar Ra Zawwir sapaan lekatnya kepada sejumlah awak media. Senin (22/7/2019) malam.

Selain fokus terhadap pendidikan dan kesehatan (Mendirikan kampus dan rumah sakit islam red), ISNU juga akan merangkul lulusan perguruan tinggi untuk menekan angka pengangguran. Sebab, lanjutnya, Bapenas pada tahun 2024 menargetkan angka pengangguran berada di level 3-4 % (persen).

“Sebenarnya itu juga bisa menjadi kajian kita kedepan, karena tentu tingkat kelulusan dari universitas seseorang yang sudah menjadi sarjana tingkat pengangguran masih belum bisa ditekan secara signifikan. Maka bagimana kita dari ISNU juga memikirkan cara yang baik supaya pengangguran ini bagi para sarjana bisa ditekan secara signifikan,” ungkapnya.

Ra Zawwir sendiri menjabat ketua ISNU Kabupaten Bangkalan setelah Konferensi Cabang (Konfercab) ISNU yang digelar sejak Minggu, 21 22 juli 2019 dini hari. Ia pun terpilih karena dipercaya oleh tim formatur sesepuh ISNU.

“Jadi tidak ada pemilihan, karena memang ISNU ini adalah banom, akan tetapi beberapa PAC memang sudah tidak aktif lagi maka diambil alih PC dengan musyawaroh dan penunjukan,” terangnya.

Prosesnya ini kata dia, dipilih oleh para sesepuh pengurus ISNU mulai dari ketua dewan pakar dan dewan penasehat atau tim formatur.

“Karena memang secara usia di kepengurusan pak mufi itu memang sudah sepuh, kebetulan yang muda terus terang hanya saya, kebetulan posisi di wakil sekretaris sehingga para sesepuh yang ada di ISNU ingin ada perubahan supaya lebih aktif sehinga saya yang ditunjuk atau dipilih,” tandasnya. (ron/yd)