Scroll Untuk Membaca Artikel
Sosbud

Tim SAR Gabungan Bantu Pencarian Korban Kapal Tenggelam

×

Tim SAR Gabungan Bantu Pencarian Korban Kapal Tenggelam

Sebarkan artikel ini
Fotor 154029827346877

PAMEKASAN, Limadetik.com — Tim SAR (search and rescue) Gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Tagana, Anggota Polsek Pademawu dan Basarnas Surabaya membantu melakukan pencarian terhadap korban kapal tenggelam yang terjadi pada Sabtu, 20 Oktober 2018 lalu.

Koordinator Supervisor BPBD Pamekasan, Budi Cahyono menjelaskan, pencarian dilakukan dengan menggunakan dua kendaraan laut, yakni perahu nelayan dan perahu karet milik basarnas Surabaya.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

“Tadi kami bersama tim gabungan berangkat pukul 08.00 pagi dari pantai Jumiang Desa Tanjung Kecamatan Pademawu menuju perairan arah Paiton dan Probolinggo dengan dua kendaraan, pertama perahu karet milik Basarnas Surabaya, yang kedua, Perahu milik nelayan untuk menyisir ke tengah laut,” kata Budi saat dihubungi per telpon, Selasa (23/10/2018) siang.

Budi menjelaskan, pencarian dilakukan hingga tengah laut dan menyisir ke arah pesisir Branta Tlanakan. Sementara, tim Gabungan Basarnas melakukan penyisiran di sekitar bibir pantai dari Tanjung Jumiang hingga ke arah barat Branta.

“Kami juga menyampaikan kepada para nelayan yang sedang melaut, jika menemukan jenazah agar hendaknya di bawa ke pinggir, jika tidak bisa agar menghubungi tim melalui telpon sehingga kami bisa mendatangi langsung,” pesan Budi Cahyono.

Menurut Budi, pencairan akan dilakukan selama 7 hari sejak adanya pelaporan, yakni terhitung mulai Minggu, 21 Oktober 2018 lalu hingga Sabtu mendatang.

Diketahui, pencairan korban kapal tenggelam itu dilakukan setelah sebelumnya, warga Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan digegerkan dengan penemuan mayat laki – laki dalam kondisi badan telungkup.

Diketahui mayat itu bernama Rohim (53) Warga Kelurahan Mayangan Probolinggo.

Rohim merupakan salah satu penumpang KNM Cahaya Bahari Jaya milik Matari yang dinakhodai Windi pada Kamis 18 Oktober 2018 lalu. Mereka berlayar mencari ikan menuju perairan Paiton, namun hari Sabtu sekitar pukul 19.00 Windi hilang kontak saat dihubungi oleh H. Matari.

Jumlah korban yang hilang tenggelam bersama kapal tersebut sebanyak 8 orang, yakni, Wahyu, Syamsul, Iwan Rohim, Giman, Marwan, Tomi dan Windi. Namun hingga kini baru 1 Orang yang ditemukan. (arif/yd)

× How can I help you?