Daerah

Tokoh Madura Prof. Dr. Achsanul Qosasi Dorong Uniba Jadi Garda Terdepan Perjuangkan KEK Tembakau Madura

×

Tokoh Madura Prof. Dr. Achsanul Qosasi Dorong Uniba Jadi Garda Terdepan Perjuangkan KEK Tembakau Madura

Sebarkan artikel ini
Tokoh Madura Prof. Dr. Achsanul Qosasi Dorong Uniba Jadi Garda Terdepan Perjuangkan KEK Tembakau Madura
Prof. Dr. H. Achsanul Qosasi (kanan) Ketua Pelaksana sekaligus Menteri luar negeri BEM KM Uniba Madura, Muhammad Iskil El-Fatih

Tokoh Madura Prof. Dr. Achsanul Qosasi Dorong Uniba Jadi Garda Terdepan Perjuangkan KEK Tembakau Madura

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Prof. Dr. H. Achsabul Qosasi, tokoh Madura menegaskan pentingnya percepatan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Madura, khususnya sektor tembakau, karena kebijakan pemerintah saat ini dinilai belum berpihak kepada masyarakat Madura.

Hal itu disampaikan AQ sapaan akrab Prof. Dr. Achsanul Qosasi dalam sebuah acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “KEK Tembakau Maduar Inovasi, Proteksi dan Kesejahteraan Petani” yang digelar Komunitas Muda Madura (Kamura) bersama Badan Eksekitif Mahasiswa (BEM) Uniba, Kamis (26/11/2025).

Dalam paparannya, ia menyoroti bahwa Uniba Madura harus berada di barisan paling depan dalam mengawal dan mensosialisasikan KEK Tembakau Madura kepada masyarakat. Ia meminta langsung kepada Rektor Uniba agar terlibat aktif dalam penyusunan konsep hingga penyampaian ke pemerintah pusat.

“Saya minta kepada Pak Rektor, bisa tidak Anda menjadi daftar terdepan dalam pembuatan KEK dan mensosialisasikannya. Karena kuncinya ada di dua daerah: Pamekasan dan Sumenep,” tegasnya.

Tokoh tersebut juga menyinggung sejumlah pelaku usaha lokal yang selama ini sering dipersepsikan negatif, padahal dinilai justru menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat Madura dari kebijakan pusat yang dianggap tidak adil.

Menurutnya, harga tembakau Madura pernah mencapai Rp 60.000 per kilogram, bahkan lebih, namun tidak ada perhatian serius dari pemerintah pusat maupun daerah terhadap keberlangsungan kesejahteraan petani.

Ia menegaskan bahwa perjuangan ini harus disusun secara ilmiah dan berbasis data. Itu karena, melalui KEK Tembakau Madura ini, warga madura bisa mengajukan permohonan atau permintaan kepada pemerintah pusat.

“Saya tidak mau meminta tanpa data lengkap. Siapkan survei, siapkan naskah agregat. Begitu lengkap, akan kita kirimkan ke pemerintah pusat. Ini permohonan rakyat Madura,” tandasnya.

Prof. AQ juga meminta kepada teman-teman Kamura beserta tim perumus ditarget waktu penyelesaian dokumen akademik KEK ditetapkan 30 Desember, dengan rencana pembahasan lanjutan di Jakarta dan penyampaian kepada Gubernur pada Januari.

Tokoh itu juga menekankan pentingnya melindungi para pelaku usaha dan petani tembakau dari risiko kerugian dan kriminalisasi.

“Nanti akan ada skema bisnis yang melibatkan bank dan asuransi agar petani tidak dirugikan saat gagal panen. Dan Uniba harus menjadi garda terdepan untuk hal ini,” lanjutnya.

Pendiri Uniba Madura itu juga berjanji akan kembali ke Madura pada 7–10 Desember dalam rangka Dies Natalis Uniba, untuk memaparkan detail konsep KEK Tembakau Madura kepada sekitar 1.000 mahasiswa.

Menutup arahannya, ia mengingatkan bahwa perjuangan ini harus dilakukan dengan cara yang benar dan elegan.

“Kita tidak boleh asal meminta. Kita meminta dengan cara baik-baik dan dengan data lengkap. Karena Madura adalah produsen tembakau terbesar nasional,” pungkasnya.

Untuk diketahui, acara FGD KEK Tembakau Madura ini dihadiri oleh sejumlah orang penting, seperti pengusaha rokok H. Mukmin, Ketua Paguyuban PR Sumenep, sejumlah kepala Dinas serta Jurnalis.