Scroll Untuk Membaca Artikel
Advertorial

Wabup Khalil Resmikan Ponpes Terpadu Al-Mubaroq Lapas Klas 2 Pamekasan

×

Wabup Khalil Resmikan Ponpes Terpadu Al-Mubaroq Lapas Klas 2 Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Wabup Pamekasan Khalil Asyari saat menandatangani prasasti dan memotong pita di peresmian Ponpes Terpadu Al Mubaroq Lapas Kelas 2 A Pamekasan
Wabup Pamekasan Khalil Asy'ari saat menandatangani prasasti dan memotong pita di peresmian Ponpes Terpadu Al-Mubaroq Lapas Kelas 2 A Pamekasan

PAMEKASAN, Limadetik.com – Wakil bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Khalil Asy’ari meresmikan Pondok Pesantren Terpadu Al-Mubaroq Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 A Pamekasan di Aula Lapas, Rabu (28/02/2018).

Peresmian ponpes terpadu di Lapas Kelas 2 A Pamekasan ini ditandai dengan pembacaan basmalah tiga kali oleh Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asy’ari dan dilanjutkan penandatanganan prasasti serta pemotongan pita olehnya.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Peresmian ponpes terpadu Al-Mubaroq  disaksikan langsung oleh Kadiv Lapas Provinsi Jawa Timur, Giri Purbadi, Kalapas setempat, HM. Latif, Forkopimda Pamekasan, tokoh agama, Kiai, dua Pasangan Cabup-cawabup Pamekasan BERBAUR dan KHOLIFAH,   sejumlah  undangan dan para warga binaan Lapas.

Wakil bupati Pamekasan, Khalil Asy’ari dalam sambutannya menyampaikan, Aula Lapas itu menjadi Aula pesantren, sebab telah berdiri didalam Lapas yang namanya pondok pesantren.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan sangat mengapresiasi terhadap apa yng di Gagas oleh bapak Kalapas ini, tujuan akhirnya ini husnol Khotimah,” tambah mantan ketua DPRD Pamekasan.

Menurut Wabup Khalil, yang masuk ke lapas Pamekasan itu sebelumnya punya masalah, namun dengan adanya ponpes Al-Mubaroq  ini diharapkan nanti pulangnya akan menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah.

Lebih lanjut ia mengatakan, bila yang masuk ke ponpes sebelumnya tidak bisa baca Al-Qur’an, dengan mondok di ponpes lapas, dirinya meyakini mereka warga binaan akan bisa ngaji dan mudah diterima masyarakat.

“saya ucapkan terima kasih banyak, karena ponpes ini membantu banyak terhadap kondisi serta program – program pemkab Pamekasan, khususnya Kabupaten Pamekasan yang dikatakan sebagai gerbang salam, ” imbuh Wabup Khalil Asy’ari.

Dikatakan, persoalan dana bukanlah menjadi kendala, menurutnya, pemerintah dan masyarakat pasti akan memperhatikan, apalagi ponpesnya suda ada, hanya tinggal menjalankan.

” sarana dan prasarana sudah ada, ustadnya, Kiainya, santrinya juga sudah, tinggal menjalankan saja, semua ya berangkat dengan tujuan yang ikhlas karena Allah,” ujarnya.

Proses pembinaan berbasis pesantren terhadap nara pidana kelas 2A Pamekasan ini, kata Politikus partai persatuan pembangunan (PPP) merupakan pilihan yang tepat, sebab sejalan dengan sosiokultural Madura yang religius.

“pola pendidikan di ponpes itu terbukti mampu melahirkan manusia yang memiliki penghayatan spritual, sehingga berimplikasi terhadap kondisi sosial yang bermartabat,” katanya.

Keberadaan ponpes di Lapas Kelas 2 Pamekasan ini akan meningkatkan kemampuan pendidikan dalam membina warga binaannya menjadi berkualitas baik dalam bidang keagamaan maupun keterampilan serta mengawal arah pembangunan yang berdasarkan prinsip Gerbang Salam.

“Secara khusus saya atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pamekasan menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Kalapas kelas 2 Pamekasan dan jajarannya yang telah berperan besar bagi kemajuan warga binaannya agar kuat akidah dan terdidik keterampilannya, sehingga mereka (napi) benar-benar insan atas perbuatan yang dilakukannya,” ucap Wabup Khalil.

Sementara, laporan kepala Lapas Kelas 2 A Pamekasan, HM. Latif menyampaikan, pendirian ponpes merupakan cikal bakal dari Kabupaten Pamekasan yang bsrslogan Gerbang Salam.

“sebelumnya saya berkonsultasi dengan kemenag dan para ulama di Pamekasan sebelum mendirikan ponpes Al-Mubaroq, alhamdulillah berkat semua dukungan semua pihak, telah terbit nomor statistik dari kementerian Agama minimal syarat sahnya ponpes,” katanya.

Ia menjelaskan, tujuan utamanya tak lain untuk memberikan edukasi keagamaan terhadap 1075 nara pidana.

“Warga lapas itu termasuk orang yang tidak mampu, kaum duafa, perlu diberikan edukasi pemahaman tentang agama, sebab, kalau diberikan sistem ceramah setiap hari tidak mampu,” tutur HM. Latif.

Dengan adanya ponpes ini, maka akan ada banyak kelas nantinya dengan memanfaatkan sejumlah blok, sehingga lanjut Latif mereka para warga binaan lapas dapat memperdalam lagi tentang Islam.

Ia juga melaporkan dari jumlah warga binaannya tersebut, ada 200 orang yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.

“saya berharap, dengan adanya ponpes ini nantinya akan dapat membantu meningkatkan kemampuan spritualitas para warga binaan kami,” tandasnya. (arif/rd)

× How can I help you?