Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Kisruh Saat Musrenbang Desa Duwet Situbondo, Seorang Wartawan Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan

×

Kisruh Saat Musrenbang Desa Duwet Situbondo, Seorang Wartawan Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan

Sebarkan artikel ini
20180304 015541
suasana saat di balai desa duwet situbondo

SITUBONDO, Limadetik.com – Musyawarah Rencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jaawa Timur ricuh. Pasalnya saat Musrenbang Tahun 2017 dilakukan pada tahun 2018 membuat sejumlah Badan Permusyawaratan Desa memutuskan Walk Out (WO) setelah mengetahui Musrenbang tersebut terindikasi tidak benar.

Pantauan Limadetik.com Musrenbangdes yang dihadiri oleh sejumlah warga dan BPD dilaksanakan pada Sabtu, (3/3/2018) malam sekitar pukul 19.00 Wib bertempat di Balai Desa Duwet.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Perlu diketahui kericuhan terjadi saat beberapa wartawan dari Tim S_One meliput kegiatan tersebut. Ada salah satu warga tidak terima atas kehadiran awak media. Yang melarang wartawan media online hadir di acara Musrenbang.

Diketahui salah seorang warga asal Desa Duwet tidak lain dilakukan oleh Suami dari Ibu Kepala Desa yang berinisial S.

Mirisnya, S tidak sekedar melarang Wartawan itu untuk liputan akan tetapi ia juga mengancam hendak memukul. Namun beruntung ada peserta rapat juga Wartawan lain yang berhasil melerai S. Sehingga tidak terjadi baku hantam yang menimbulkan korban.

Kronologi kejadiannya yakni saat itu, Moch. Hosni bersama Tim S_One hendak melakukan peliputan di lokasi dimaksud. Namun sesampainya dilokasi belum apa-apa sudah mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari S.

”Anda mau apa, jangan ikut campur urusan ini,apa Kapasitas anda silahkan anda pergi dari sini atau kalau tidak”, Kata S seraya sambil mengarahkan bogemnya kemuka Salah satu Wartawan.

Moch. Hosni juga berkata, “Saya hanya meliput disini”, singkatnya.

Hal itu yang membuat seorang awak media mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari S. Setelah itu menurut Moch. Hosni yang tergabung di Tim S_One itu sendiri akan menempuh jalur hukum. Supaya kedepan tidak terjadi lagi perlakuan yang tidak enak kepada para Kuli Tinta, “Saya tidak terima dengan perlakuan S dan saya akan menempuh jalur hukum”, ujarnya.

Adapun kejadian tersebut dipicu oleh situasi Rapat yang sebelumnya sudah sempat memanas antara Ketua beserta Anggota BPD dengan Kepala Desa Duwet, Nur Asiyati. Sampai-sampai sejumlah anggota dan Ketua BPD, Siti Zaenab keluar dari rapat tersebut.

Pada saat bersamaan,dikonfirmasi oleh awak media kenapa Walk Out atau meninggalkan rapat Ketua BPD, Siti Zaenab, menyampaikan, “Tidak menghendaki Agenda Musrenbangdes Tahun 2017 yang pelaksanaan Pembangunannya sudah terlaksana. Namun Musrenbangdes baru dilakukan di Tahun 2018. Sangat tidak rasional”.

Hal tesebut ini membuat terundus menyalahi juknis dan tidak mau untuk diketahui oleh awak media dengan memperlakukan wartawan yang tidak sepantasnya oleh S, karena meliput kegiatan tersebut. (Ozi/Aka/LD)

× How can I help you?