SUMENEP, limadetik.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batuan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar gerakan Berbatik (bersama Berantas jentik).
Kepala UPT Puskesmas Batuan, Desy Febriana mengatakan, tujuan diadakannya gerakan Berbatik ini untuk bersama-sama memberantas jentik yang nantinya akan menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Program Berbatik ini ada di masing-masing desa. Setiap desa memiliki empat kader jumantik (juru pemantau jentik),” terangnya, Jum’at (1/3/2019).
Disamping itu juga, satu rumah harus ada satu orang jumantik yang nantinya akan melaporkan kepada kader jumantik yang ada di desa. Agar setiap ada kejadian DBD cepat mendapat penanganan serius.
“Selama ini kasus (DBD) paling banyak di Desa Gedungan. Jadi setiap bulan kami turun langsung ke desa-desa untuk memantau gerakan Berbatik ini,” katanya.
Maka dari itu, pihaknya menyarankan agar masyarakat melakukan pencegahan DBD dengan menerapkan 3M (menutup, menguras, dan mengubur). Sebab, menerapkan 3M ini merupakan cara paling ampuh dalam mencegah DBD.
“Karena kalau dilakukan fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik tetap akan berkembang biak. Jadi sebaiknya masyarakat kami syarankan menerapkan 3M saja,” tukasnya.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Sumenep, sejak awal Januari hingga 15 Pebruari 2019, sebanyak 166 warga terserang DBD. Bahkan 3 diantaranya meninggal dunia. (hoki/rud)





