SAMPANG, limadetik.com — Rendahnya Angka Partisipasi Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat Kabupaten Sampang se Jawa Timur, mendapat respon dari Dewan Pendidikan Sampang. Pasalnya Kabupaten Sampang berada pada peringkat terbawah di antara Kabupaten/Kota di Jawa Timur yaitu Peringkat 38.
Menurut Moh Salim salah satu Anggota Dewan Pendidikan Sampang mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan angka partisipasi sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 100 persen.
“Sementara saat ini, angkanya masih di kisaran 87 persen. Parahnya di Sampang masih berkisar 59,11 persen.” katanya, Kamis (22/8/2019).
Lanjut Salim menerangkan, bahwa butuh kerja keras Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Sampang dan jajarannya untuk mewujudkan target dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Tentunya harus ada terobosan-terobosan dari jajaran cabang dinas untuk menaikkan persentase partisipasi anak sekolah SMA/SMK.” terang Salim.
Selain itu Salim menekankan, Cabang Dinas Pendidikan dapat mendorong sekolah SMA/SMK/MA Negeri maupun swasta untuk turun langsung ke sekolah-sekolah SMP sederajat untuk memberikan sosialiasasi kepada siswa kelas IX akan pentingnya pendidikan kejuruan atau pun pendidikan menengah atas.
“Selain itu juga, cabang dinas perlu mendorong SMA/SMK/MA untuk memperbaiki kualitas pendidikannya sehingga diharapkan akan mampu menarik minat siswa untuk sekolah” tuturnya
Disinggung soal kinerja Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sampang yang masih belum dapat mengangkat peringkat Angka Partisipasi SMA sederajat Kabupaten Sampang untuk sejajar dengan Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Menurutnya Kinerja Kepala Cabang Dinas Pendidikan yang merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk di evaluasi kinerjanya
“Kinerja kepala cabang dinas Perlu di evaluasi” ujar Salim.
Merespon pertanyaan tentang perlu tidaknya di pertahankan atau diganti Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sampang saat ini, Salim menjawab kinerja Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sampang saat ini akan dilihat dari tolak ukur tahun ajaran di 2019/2020.
“Tolak ukurnya di penerimaan siswa baru tahun ajaran 2019/2020 ini. Kalau kenaikannya signifikan ya perlu dipertahankan, tapi kalau stagnan ya harus diganti” pungkasnya. (zmn/yt)